Namun, pihak PBNU sendiri juga telah memberikan bantahan, dan menyebutnya sebagai pernyataan pribadi Yaqut saja.
"Celakanya dalam kesempatan lain ketua PBNU juga mengatakan kalau tidak yang mengurus NU maka bisa jadi salah katanya," katanya.
Maka dari itu, menurutnya ini akan menjadi sebuah agenda muktamar yang luar biasa pada 25 Desember nanti.
Baca Juga: Panduan PTM Terbatas dari Kemenag pada Madrasah dan Pesantren, Wajib Isi Formulir Sebelum Belajar
Refly Harun mendoakan dan mengharapkan NU bisa jatuh ke tangan orang-orang yang memelihara jati diri organisasi, yaitu menjadi gerakan ahlussunnah wal jamaah.
"Menjadi organisasi garda terdepan dalam persatuan Indonesia bukan sekadar endorse bagi penguasa," ujarnya.
"Jadi kita harus bedakan antara cinta NKRI dan cinta penguasa," tandas Refly Harun.***