Baca Juga: Buntut Kasus Kekerasan Seksual di Boarding School yang Merebak, Menag Bakal Perketat Izin
Nantinya pemerintah akan membagi dua skenario pembiayaan vaksinasi booster menjelang pelaksanaannya pada Januari 2022 mendatang.
Adapun skenario pertama yakni vaksinasi lansia PBI dan non-PBI ditanggung negara. Sedangkan skenario kedua yakni vaksinasi mandiri dan nonlansia yang melibatkan perusahaan farmasi swasta.
"Kami akan buka agar perusahaan farmasi mengimpor vaksinnya dan langsung menjualnya kepada masyarakat, sehingga terjadi keseimbangan di pasar dan akses masyarakat dalam memilih jenis vaksin menjadi lebih baik," ucapnya.
Budi mengungkapkan jika negara akan menanggung vaksinasi booster untuk 83,1 juta orang, dengan alokasi vaksin sekitar 92 juta dosis, dengan dibebankan pada APBN.
Sementara itu, vaksin booster non-APBN akan diberikan ke-125 juta orang, dengan kebutuhan jumlah vaksin sekitar 139 juta dosis, termasuk vaksin cadangan.***