Sebab, pihaknya khawatir jika peristiwa seperti di Italia justru terjadi juga di Indonesia, terkhusus di Jakarta. Dari kasus yang menimpa 20 orang, tiba-tiba dalam dua minggu melonjak naik menjadi 9.000 orang.
Baca Juga: Terungkap Penjual Miras Oplosan yang Tewaskan 2 Orang Bekasi, Kini Ditangkap Polisi
"Kita harap itu tidak terjadi kalau kita lebih waspada. Sebetulnya itu yang ingin kami dorong, bukan kepanikan," kata Teguh.
Sidak yang nantinya akan digelar juga merupakan bentuk uji realisasi berbagai instansi terkait seperti pengelola transportasi publik terhadap Instruksi Presiden terkait penanganan bencana global.
ORI akan melihat apakah mereka sudah melaksanakan instruksi tersebut atau belum. Mereka juga akan memastikan apakah penyediaan layanan transportasi publik tersebut telah menerapkan protokol kesehatan paling standar untuk mencegah virus corona atau belum.
"Minimal protokol kesehatan paling standar seperti pemeriksaan suhu tubuh, hand sanitizer, fasilitas kesehatan yang bisa menjadi fasilitas rujukan minimal standarnya di situ," tutur Teguh.
Baca Juga: Jadi yang Pertama, Ridwan Kamil Resmikan Bus Ramah Penyandang Disabilitas
Sementara itu, layanan transportasi publik MRT mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan suhu tubuh kepada para penumpangnya.
Dalam sidak nanti, tim ORI Jakarta Raya juga akan memastikan apakah pengecekan suhu tubuh yang dilakukan oleh pihak pengelola MRT telah sesuai standar atau belum.***