Masih Terjadi, Gubernur Jawa Timur Minta Masyarakat Setop Stigma Negatif Mantan Pasien Covid-19

- 7 September 2020, 09:36 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. / instagram.com/khofifah.ip

 

PR BEKASI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, masyarakat perlu diedukasi agar tidak memberi stigma negatif terhadap mantan pasien Covid-19 yang telah sembuh.

"Tolong sambil disosialisasikan, bahwa mereka yang sudah dinyatakan negatif, sudah sembuh dari penyakit Covid-19, itu mereka sudah memiliki kekebalan," kata Khofifah, saat melakukan gowes bareng para penyintas Covid-19 di Sidoarajo, Minggu, 6 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Oleh sebab itu, lanjut Khofifah, bagi penyintas Covid-19 yang ada di komunitas sosial mereka, maupun di perusahaan, mereka tidak mendapat stigma, atau dikucilkan di lingkungan masing masing.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Praperadilan Anita Kolopaking telah Diagendakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

"Jadi diantara teman teman penyintas ini ada yang masih mendapat stigma dari lingkungan dimana mereka bertempat tinggal, dan lingkungan di mana mereka bekerja," ucapnya.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya di Antara, Aryo Budhi Wicaksono, seorang pemuda dari Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat yang menjadi penyintas Covid-19. Meski sudah dinyatakan sembuh, tapi perundungan tidak berhenti diterima oleh keluarga Aryo.

Ia mencontohkan salah satunya saat ayah dari Aryo ingin melakukan salat subuh di salah satu musala yang mengadakan salat berjemaah di lingkungannya dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, tetapi tiba-tiba seluruh jamaah keluar meninggalkan ayahnya.

Baca Juga: Kurang Dua Kursi Lagi, Pasha 'Ungu' Gagal 'Nyalon' di Pilkada Sulteng

"Ayah saya sejak saat itu tidak lagi pergi ke musholla. Dia kaget dengan perlakuan itu," kata Aryo.

Aryo pun akhirnya menjadi tidak percaya diri, ia mengaku kesehatan mentalnya tertekan karena penolakan warga pada orang-orang yang terkena Covid-19.

"Saya bahkan sampai minta sama dokter Puskesmas yang nanganin saya. Bisa tidak saya dibuatkan surat keterangan, kalau saya bebas Covid-19 biar masyarakat itu mau nerima saya lagi," kata Aryo menceritakan momen putus asa menghadapi perundungan warga di lingkungannya.

Baca Juga: Terjadi Kasus Penusukan Acak di Birmingham, 1 Orang Tewas dan 7 Lainnya Terluka

Selain itu, Khofifah terus mengajak masyarakat, semua elemen dan semua lini, agar menerapkan protokol kesehatan. Seperti tetap menggunakan masker, cuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak.

Dalam gowes yang dilakukan untuk ketiga kalinya Khofifah juga melakukan edukasi dan sosialisasi pentingnya penggunaan masker.

Khofifah menuturkan, pesan utama yang dibawa pada gowes ini adalah gerakan bermasker. Dia meminta kepada semua elemen masyarakat untuk saling mengedukasi, dan sosialisasi, bahwa penyebaran Covid-19 belum berhenti.

Baca Juga: TNI Turun Tangan, Persalinan Warga Perbatasan Papua di Tengah Hutan Berjalan Dramatis

"Oleh karena itu, jaga protokol kesehatan dengan baik." ucapnya.

 

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah