Naikkan Tagar di Trending Twitter hingga Buat Petisi, Warganet: DPR RI Khianati Rakyat

- 6 Oktober 2020, 11:35 WIB
Gedung DPR RI yang berawal dari KNPI
Gedung DPR RI yang berawal dari KNPI /Doc Antara

PR BEKASI – Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) oleh DPR RI dalam rapat paripurna pada hari Senin, 5 Oktober 2020 sore kemarin, menuai kecaman dari warganet.

Disahkannya RUU Ciptaker menjadi Undang-Undang, dinilai merugikan rakyat, terutama pekerja dan buruh.

Para pengguna media sosial Twitter pun ramai menaikkan tagar #DPRRIKhianatiRakyat yang sampai saat ini masih menempati trending Twitter, dan mendapat lebih dari 1.4 juta cuitan.

Baca Juga: Mars Akan Berada dalam Jarak Terdekat dengan Bumi pada Minggu Ini

Selain tagar tersebut, warganet juga menaikkan tagar #GagalkanOmnibusLaw dan #tolakruuciptakerja yang telah mendapat lebih dari 1.8 juta dan 1.7 juta cuitan pengguna.

Trending media sosial Twitter pun pagi ini, Selasa, 06 Oktober 2020, dipenuhi dengan tagar kekecewaan warganet terhadap pengesahan RUU Ciptaker menjadi Undang-Undang.

DPR RI GAGAL, PPKN, #MosiTidakPercayaJokowi, Puan, #DPRIMPOSTOR, #DPRDisbandParty, DPR PEMBOHONG, dan #OmnibusLawTekanHakBuruh, menjadi tagar serta kata kunci yang menempati trending Twitter.

Baca Juga: Muak dengan Negara Korup, Cheran Jadi Kota Bebas Politik Usai Usir Partai Politik dan Polisi

Tidak hanya mengkritik pengesahan RUU Cipta Kerja, warganet juga mengkritik tugas dan wewenang DPR sebagai wakil rakyat Indonesia.

Salah satu tugas dan wewenang DPR yakni menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat, dinilai telah terabaikan.

"Bapak @jokowi yang terhormat, saya sangat bangga dengan tahun pimpinan bapak sebagai presiden RI. Banyak perubahan baik yang sudah bapak buat dan usahakan," kicau pengguna @dhnnnn_ yang telah disukai oleh lebih dari 160 pengguna.

Baca Juga: Coba Interupsi Rapat Paripurna DPR, Mikrofon Anggota Fraksi Demokrat Dimatikan Puan Maharani

"Tapi saya kecewa dengan dewan rakyat yang tidak memperhatikan rakyatnya. Rakyatnya menderita karena ini #DPRRIKhianatiRakyat," lanjutnya, sambil menyertakan gambar berisi poin-poin RUU Cipta Kerja yang disoroti oleh buruh.

"Udah mending kalian tidur aja terus, daripada sekalinya bangung ngerusuhin negara, #DPRKhianatiRakyat," kicau pemilik akun @WhoAmI59331541 yang disukai lebih dari 100 pengguna, sambil menyertakan gambar anggota DPR yang tengah tertidur.

"Tolong jangan membuat kami, seluruh pelajar Indonesia menyesal menghafalkan tugas dan wewenang DPR di pelajaran PPKN yang ternyata tidak ada faktanya sama sekali. #DPRRIKhianatiRakyat #MosiTidakPercaya #DPRIMPOSTOR," kicau pemilik akun @marvxile yang disukai lebih dari 660 pengguna.

Baca Juga: Atasi Kekurangan Stok Darah di PMI, Anies Baswedan Wajibkan Pegawainya untuk Donor

"Capek-capek saya belajar PPKN, fungsi-dungsi DPR, taunya fungsinya nyusahin rakyat. Bagaimana?! Katanya DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, tapi aspirasi yang disampaikan rakyatnya ditolak mentah-mentah! Miris. Perlahan hilang sudah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila! #DPRRIKhianatiRakyat," kicau pengguna @Aprlyaa5 yang disukai lebih dari 650 pengguna.

Selain menaikkan tagar dan kata kunci, warganet juga membuat petisi mengenai penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Dalam petisi yang berjudul "Maklumat Pemuka Agama Indonesia: Tolak Omnibus Law dan Buka Ruang Partisipasi Publik" tersebut, disebutkan bahwa rencana awal pengesahan RUU Ciptaker baru dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2020.

Baca Juga: Balita di Kabupaten Bekasi Alami Disabilitasi Ganda, Kesulitan Penuhi Nutrisi dan Gizi Tubuh

Selain itu, RUU Cipta Kerja juga mengancam banyak sektor, mulai dari kebebasan sipil, keadilan sosial, ekonomi, budaya, dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Sampai saat ini, petisi yang ditujukan kepada Ketua dan Para Wakil Ketua DPR RI, serta Presiden Jokowi tersebut telah ditandatangani oleh 319.441 orang, dan target akan terus bertambah.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah