PR BEKASI - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut mengomentari terkait permintaan ormas pendukung Jokowi (Projo) yang meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk memperbanyak Komisaris dan Direksi BUMN dari kalangan pendukung Jokowi.
Menurut Refly Harun, gejala tersebut muncul karena mungkin ada yang merasa kesal karena belum mendapatkan jabatan.
"Sekarang memang sudah periode kedua Presiden Jokowi memerintah, mungkin di antara para relawan ini kesal, kapan kebagian. Sementara masa pemerintahan tinggal 4 tahun lagi," kata Refly Harun, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Refly Harun, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Baca Juga: Tak Puas dengan Kinerja Kader Partainya yang Mayoritas Milenial, Megawati: Ya Ngamuk Lah Saya
Menurutnya, tindakan tersebut tidak mencerminkan sikap seorang relawan sesungguhnya.
"Jadi kalau menjadi seorang relawan, tapi punya keinginan untuk pamrih, itu namanya bukan relawan, tapi politisi. Hanya saja itu politisi yang tidak terpapar," ujar Refly Harun.
Refly Harun pun mencontohkan beberapa relawan itu seharusnya seperti para ibu-ibu dan anak-anak muda yang ikut membantu kampanye tanpa pamrih, setelah itu mereka kembali pada rutinitas masing-masing.
"Tapi kalau membentuk organisasi, memperjuangkan kepentingan, menurut saya itu bukan lagi relawan. Tetapi sudah menjadi sebuah ormas yang punya kepentingan," ujar Refly Harun.
Baca Juga: Sebut Erick Thohir Digerogoti Relawan Jokowi, Demokrat: Caranya Vulgar dan Terang-terangan Mintanya
Editor: M Bayu Pratama