Ingin Rekonsiliasi dengan Pemerintah, HRS Minta Bebaskan Ulama, Aktivis, hingga Buruh sebagai Syarat

- 12 November 2020, 13:46 WIB
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. //RRI

“Kita siap dialog dan damai, kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan ulama, habib dan bebaskan dulu para tokoh kita masih banyak ulama menderita,” tegasnya.

HRS menyatakan, bagaimana sebuah rekonsiliasi bisa berjalan dengan baik, bila pintu dialog tidak dibuka sama sekali. Namun, menurutnya hingga saat ini, hal tersebut sama sekali belum dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Update Harga Emas Kamis 12 November 2020 Turun lagi Sebesar Rp2.000 per Gram

“Tidak ada rekonsiliasi tanpa dialog, dialog itu penting sudah dan ga boleh penguasa itu tangkap kanan tangkap kiri. kriminalisasi sudah nggak boleh,” tuturnya.

HRS sendiri mengakui dirinya sudah menawarkan pintu dialog dengan pemerintah sejak bulan Januari 2017 silam.

“Bicara soal pintu dialog sudah pernah saya sampaikan saat tabligh akbar di Masjid Istiqlal sebelum Pilkada DKI setelah yaitu aksi 212 di tahun 2016 dan di bulan Januari (2017) kita buat aksi 121,” tuturnya.

Baca Juga: Kecam Aksi Terorisme di Mozambik, Macron Sebut Teroris Coreng Agama Islam sebagai Agama yang Damai

Sayangnya, menurut HRS, saat itu pemerintah tak memberikan dialog untuk rekonsiliasi, malah terdapat beberapa tindakan yang menurutnya melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

Lebih lanjut, HRS mengaku, kedepannya pihaknya siap berdialog dengan pemerintah untuk melakukan rekonsiliasi.

Selain itu, menurut HRS, seharusnya pemerintah senang bila terdapat kritikan dari berbagai pihak. Dengan begitu, para pengkritik bisa menyampaikan saran mereka.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah