Kompak dengan Mertuanya, Menantu Habib Rizieq Anggap Pelaku Pemenggalan di Prancis sebagai Pahlawan

- 21 November 2020, 21:27 WIB
Menantu Habib Rizieq, Habib Hanif (kiri) yang nampaknya satu pemikiran terkait kasus pemenggalan di Prancis dengan mertuanya (kanan).
Menantu Habib Rizieq, Habib Hanif (kiri) yang nampaknya satu pemikiran terkait kasus pemenggalan di Prancis dengan mertuanya (kanan). /ANTARA FOTO/ Muhammad Iqbal/YouTube

 

PR BEKASI - Ucapan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) yang menyinggung pemenggalan di Prancis dapat terjadi juga di Indonesia belakangan ini telah menjadi sorotan publik.

Dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW pada Sabtu, 14 November 2020 lalu, Habib Rizieq menyebut hal tersebut dapat terjadi jika laporan-laporan para penista agama tak kunjung diproses oleh pihak kepolisian.

"Kepada pemerintah khususnya kepolisian, kita kasih tahu kalau tidak mau terjadi peristiwa seperti di Prancis penghina Nabi dipenggal, tolong kalau ada laporan penista-penista agama proses dong," ucapnya.

Baca Juga: Video Lama Viral Lagi Saat Polemik TNI dan FPI, Cak Nun: Merasa Malaikat dan Tuduh yang Lain Setan

"Yang menghina Nabi menghina Islam, menghina ulama harus diproses, kalau tidak diproses jangan salahkan umat Islam, kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan," kata Habib Rizieq.

Setelah ucapan kontroversialnya itu, baru-baru ini beredar video ceramah menantu Habib Rizieq, Muhammad Hanif Alatas atau akrab disapa Habib Hanif yang seolah kompak dengan mertuanya membahas kasus pemenggalan di Prancis.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @miladi_fahmi, menurutnya sebagai umat muslim kita harus bangga atas kejadian tersebut.

Baca Juga: Kabar Baru bagi Penumpang Kereta! PT KAI Tak Lagi Wajibkan Rapid Test, Tapi Hanya untuk Tujuan Ini

"Makannya kita bangga, begitu terjadi penghinaan terhadap Rasulullah di Prancis seorang dosen menampilkan karikatur yang menghina Rasulullah, kita bangga ada satu anak muda, seorang muslim, dia tidak terima Rasulullah dihina apalagi negara mendukung penghinaan tersebut," ujar Habib Hanif

"Apa yang dia lakukan saudara? itu dia ambil pedang dia tebas kepala gurunya saudara, silahkan dunia menganggap ini anak teroris, silahkan dunia menganggap ini anak radikalis kami gak peduli saudara, bagi kami anak tersebut adalah pahlawan umat Islam saudara," tuturnya.

Sebagai informasi tambahan, pria yang melakukan pemenggalan tersebut adalah seorang laki-laki berumur 18 tahun yang lahir di Moscow, Rusia.

Baca Juga: Dari Piknik hingga Menggambar, Berikut 6 Ide Nikmati Akhir Pekan Bersama Anak

Lalu Habib Hanif pun menjelaskan alasan mengapa pelaku pemenggalan tersebut dianggap sebagai pahlawan.

"Karena yang dia tiru adalah para sahabat saudara," ucapnya.

Sayyidina Khalid bin Walid ketika diutus oleh Abu Bakar As Siddiq untuk menagih zakat kepada sekolompok orang yang tidak mau membayar zakat, ingkar terhadap zakatnya setelah wafatnya Nabi. 

Baca Juga: Dituding Melempem Tindak FPI, Teddy Gusnaidi Sentil Anies: Butuh Suara untuk Pilkada

Diutus oleh Abu Bakar As Siddiq, akhirnya ada orang namanya Malik bin Nuwairah yang tidak mau membayar zakat, lalu dijelaskan oleh Khalid bin Walid "ini Rasulullah mewajibkan bayar zakat sebagaimana kamu wajib sholat kamu wajib bayar zakat."

"Rasulullah jelaskan itu, kata Malik bin Nuwairah 'apa? yang ngomong begitu Muhammad temen ente?' dengan nada mengejek dan menghina, gak bikin karikatur gak, cuman ngomong gitu," ujar Habib Hanif

"Apa yang dilakukan Khalid bin Walid saudara? begitu dikatakan seperti itu, Khalid bin Walid tidak terima, ditarik pedang ditebas kepalanya saudara, anak muda ini ngikutin jejaknya sayyidina Khaid bin Walid," ucapnya. 

Baca Juga: Respons Positif UU Cipta Kerja, Ekonom: World Bank Yakin Ini Jadi Sentimen Positif bagi Investor

Habib Hanif pun menjelaskan karena presiden Prancis tidak terima aksi pemenggalan tersebut, sang penghina Nabi itu dijadikan pahlawan oleh presiden Prancis dan diberikan penghargaan.

"Bahkan itu karikatur yang hina Nabi dipajang di gedung-gedung pemerintahan Prancis," ucapnya.

Lebih lanjut Habib Hanif pun mengingatkan pemerintahan Republik Indonesia agar menjadikan kejadian tersebut sebuah pelajaran.

Baca Juga: 'Perang' di India Pecah! Puluhan Orang Saling Lempar Kotoran Sapi, di Akhir Perayaan Diwali

"kejadian pemenggalan leher guru yang terjadi di Prancis ini harus jadi pelajaran buat umat Islam dan buat pemerintahan Indonesia bahwasannya kalo ada orang yang hina Nabi, ati-ati saudara, pemerintah begitu mendapatkan laporan, harus segera tangkap kenapa?," kata Habib Hanif

"Karena kalau gak buru-buru ditangkap, jangan salahkan kalau umat Islam akhirnya mengambil aksinya sendiri-sendiri untuk bela Nabinya saudara, Ini jadi pelajaran, jangan sampai ini terjadi di negeri kita saudara," ucapnya.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x