Pedoman dan Tata Cara Salat Idul Adha di Rumah Menurut Beberapa Mazhab

19 Juli 2021, 09:23 WIB
Ilustrasi. Penjelasan terkait pedoman dan tata cara salat Idul Adha di rumah ketika masa pandemi. /Pexels/RODNAE Production

 

PR BEKASI - Di tengah melonjaknya kasus infeksi Covid-19, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa melarang salat Idul Adha di lapangan terbuka.

MUI menganjurkan untuk mengerjakan salat Idul Adha dilaksanakan di rumah saja.

Namun, masih banyak yang belum mengetahui secara jelas terkait tata cara pelaksanaan salat hari raya di rumah.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Amust Senin, 19 juli 2021, salat dapat dilakukan di rumah secara berjamaah dengan minimal tiga orang.

Baca Juga: Tata Cara Salat Idul Adha di Rumah, Dilengkapi Bacaan Niat dan Artinya

Dapat diisi dengan khutbah yang tersedia dan menyesuaikan dengan anjuran kesehatan dan peraturan pemerintah.

Pedoman umum terkait tata cara pelaksanaan salat Idul Adha di rumah saat PPKM Darurat.

1. Salat dihadiri minimal 3 orang secara berjamaah.

2. Jika mampu memberikan khutbah maka dilakukan usai salat.

Baca Juga: Tata Cara Salat Idul Adha, Lengkap dengan Niat dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya

3. Tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

4. Waktu untuk salat Idul Adha adalah 15 menit setelah matahari terbit sampai tengah hari.

Panduan untuk salat Idul Adha menurut Mazhab Hanafi:

1. 4 laki-laki dewasa termasuk Imam harus hadir untuk khutbah dan salat.

2. Anggota keluarga yang lain juga boleh ikut salat di rumah.

3. Pelaksanaan sebanyak 2 rakaat, dan khutbah dilakukan setelah salat.

Panduan untuk salat Idul Adha menurut Mazhab Syafi'i:

1. Seseorang dapat shalat Idul Fitri secara individu jika sendirian, shalat 2 rakaat.

2. Tidak ada khutbah yang harus diberikan.

3. Jika ada 2 orang atau lebih maka khutbahnya akan dilakukan setelah 2 rakaat.

Baca Juga: Bolehkah Menunda Kurban di Hari Raya Idul Adha Tahun Depan? Simak Penjelasan Buya Yahya

Tata cara salat Idul Adha menurut Mazhab Hanafi:

1. Ketika berdiri untuk berdoa, pertama-tama melakukan takbiratul-ihram (Allahu akbar) untuk memulai shalat.

2. Ucapkan takbir 3 kali sebelum mulai membaca Al-Qur'an.

3. Bacalah Surah Al-Fatihah diikuti oleh surah lainnya.

4. Disunahkan untuk membaca Surah Al-Alaa dan Surah Ghashiya atau Surah Qaf dan Surah Qamar untuk rakaat pertama dan kedua.

5. Lakukan rukuu dan dua sajda seperti biasa. Ini mengakhiri rakaat pertama.

6. Setelah bangun bangun dari sujud dari rakaat pertama, membaca Surat Al-Fatihah ditambah surat lainnya.

Baca Juga: Idul Adha 1442 Hijriah, Simak Arti dan Makna Mendalam di Baliknya

7. Setelah surah, ucapkan takbir 3 kali, lalu 1 takbir tambahan untuk kemudian ruku.

8. Setelah rukuk, lanjutkan dengan dua sajda dan duduk terakhir seperti biasa untuk mengakhiri doa.

Tata cara salat Idul Adha menurut Mazhab Syafi'i:

1. Mulailah dengan 7 takbir dan kemudian pembacaan Quran, rukuu, dan sujud, seperti biasa.

2. Bangun dari rakaat pertama dengan mengucapkan 1 takbir, lalu lakukan 5 takbir tambahan.

3. Lanjutkan melalui rakaat kedua seperti biasa.

Tata cara salat Idul Adha menurut Mazhab Maliki:

Baca Juga: Makna Idul Adha 2021, Hari Raya Kurban di Zulhijjah yang Miliki Pesan Mendalam Kisah Nabi Ibrahim

1. Mulailah dengan takbir al-ihram untuk membuka shalat, kemudian 6 takbir tambahan.

2. Lebih baik (sunnah) berhenti pada saat ini bagi makmum agar mereka mengulanginya.

3. Bacalah Surat Al-Fatihah ditambah surat lainnya.

4. Ruku, sujud, dan bangun dari rakaat pertama mengucapkan 1 takbir, seperti biasa.

5. Ucapkan 5 takbir tambahan sebelum melanjutkan melalui rakaat kedua seperti biasa.

Tak ada paksaan untuk memilih tata cara yang paling benar, karena insya Allah semuanya diperbolehkan dalam mazhab masing-masing dan tak diperdebatkan lebih lanjut oleh para Imam.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Amust

Tags

Terkini

Terpopuler