Hal itu diungkap oleh Ahli Ekologi Kelautan, Universitas Boston, Randi Rotjan.
“Pertama, mereka belum berevolusi untuk menghindari sistem kekebalan mamalia, jadi jika ada patogenisitas apapun itu akan terjadi secara tidak sengaja,” kata Rotjan.
"Alasan kedua mengapa sangat tidak mungkin adalah karena suhu, tekanan, dan lingkungan kimiawi di dalam tubuh kita sangat berbeda dengan apa yang Anda temukan di dasar lautan. Bakteri ini tidak akan bertahan selama lebih dari beberapa menit di luar habitat normalnya." sambungnya.
Sekarang para peneliti telah meletakkan dasar ilmu pengetahuan untuk bagaimana bakteri asing ini berinteraksi dengan sistem kekebalan manusia.
Mereka berencana untuk menerapkan pengetahuan ini untuk membantu mengembangkan imunoterapi yang lebih baik.***