Network
PR BEKASI - Salat Tarawih merupakan salat yang dikerjakan pada saat bulan Ramadhan, Hukum mengerjakan salat Tarawih adalah Sunah Muakad yaitu salat sunah yang sangat di anjurkan.
Jumlah rakaat shalat tarawih memiliki perbedaanya diantara ada yang mengatakan 8 rakaat ditambah shalat witir 3 rakaat jadi jumlahnya 11 rakaat, ada pula yang mengatakan 20 rakaat ditambah dengan 3 rakaat shalat witir jadi 23 rakaat.
Salat Tarawih dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Tetapi mereka ketinggalan Shalat Tarawih berjamaah karena berbagai uzur syari dapat melakukannya sendiri.
Baca Juga: Singapura Dituding sebagai Surganya Para Koruptor Indonesia, MFA: KPK Layangkan Tuduhan Tak Berdasar
Kemudian waktu untuk mengerjakan salat Tarawih yaitu sehabis salat Isya sampai terbit fajar atau sebelum waktu subuh di bulan Ramadhan.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NU, berikut bacaan niat salat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah maupun dikerjakan sendiri.
Lafal niat salat Tarawih secara berjamaah
Baca Juga: Jadi Kado Ulang Tahun ke-50, Mobil Hybrid ini Akan segera Diproduksi di Karawang
Berikut ini adalah lafal niat yang dibaca oleh imam shalat Tarawih.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
Baca Juga: Polisi: 22 Ribu Senpi Dimiliki Warga Sipil di Jawa Tengah
Berikut ini adalah lafal niat yang dibaca oleh makmum salat Tarawih.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Adapun niat salat Tarawih secara sendirian sebagai berikut
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”.***
