Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Sejarah ketika Tembakau Dijuluki Obat dari Tuhan

- 31 Mei 2021, 15:26 WIB
Ilustrasi tembakau.
Ilustrasi tembakau. /Pixabay/

Charlton menulis, Colombus menyadari pada 1492 bahwa tembakau diisap oleh penduduk di kepulauan yang sekarang bernama Kuba, Haiti, dan Bahama.

Kadang kala daun tembakau dibakar layaknya obor untuk membantu mensucihamakan atau mengusir penyakit dari sebuah tempat.

Baca Juga: Dikira Abon Sapi, Pria Ini Viral Setelah Makan Nasi dengan Tembakau

Tembakau juga dipakai sebagai pasta gigi, yang mungkin dicampur limau atau kapur, di daerah yang kini menjadi Venezuela.

Praktik semacam itu masih berlangsung di India. Bukti-bukti bahwa tembakau bisa dipakai sebagai obat disodorkan sejumlah orang pada masa itu.

Penjelajah Portugis, Pedro Alvares Cabral, yang tiba di Brasil pada 1500-an, melaporkan bahwa betum (nama lain tembakau) dipakai untuk mengobati penyakit seperti kulit bernanah dan polip.

Baca Juga: Amankan 2,7 Kg Tembakau Gorila Racikan, Polres Metro Jakarta Selatan Tangkap 3 Pelaku

Kemudian di kawasan yang kini menjadi Meksiko, biarawan Spanyol bernama Bernardino de Sahagun belajar dari dokter setempat bahwa penyakit yang mempengaruhi kelenjar-kelenjar pada leher dapat disembuhkan dengan membedah leher dan menaburkan daun tembakau yang sudah ditumbuk dengan campuran garam.

Para dokter dan apoteker dari Eropa serta-merta tertarik dengan penggunaan tembakau sebagai obat.

Pada abad-abad berikutnya, menurut Wellcome Collection yang merupakan museum sekaligus perpustakaan kesehatan, pipa atau rokok menjadi aksesori wajib bagi dokter, dokter bedah, dan mahasiswa kedokteran, khususnya di ruang bedah.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah