Dari Jepang Hingga Penumpasan PKI, Mayjen Sungkono Sosok Lain Perjuangan 'Berdarah' Surabaya

- 10 November 2020, 21:32 WIB
Mayjen Sungkono, tentara Surabaya yang memperjuangkan kebebasan dari Belanda.
Mayjen Sungkono, tentara Surabaya yang memperjuangkan kebebasan dari Belanda. /Surabayastory.com

Baca Juga: Jutaan Massa Jemput Kepulangan Habib Rizieq, Pengamat: Kekuatan Politik 2024 Kini Sudah Terbentuk 

Markas Besar Tentara (MBT) membentuk Dewan Tata Tertib Opsir Tinggi (DTTOT) di bawah pimpinan Mayor Jenderal A.H. Nasution dengan alasan reorganisasi dan rasionalisasi Angkatan Darat.

Sungkono diturunkan pangkatnya menjadi Letnan Kolonel. Ia menghadap Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang sama–sama berasal dari Kabupaten Purbalingga.

Jendral Sudirman memberi saran pada Sungkono untuk menerima dan tetap menunjukkan ketaatan dan kepatriotannya.

Sementara, Presiden Soekarno menyatakan SOB Negara Dalam Keadaan Bahaya (Staats van Oorlog en Beleg) karena pemberontakan PKI Madiun pimpinan Alimin dan Muso pada tanggal 18 September 1948.

Untuk mengatasi pemberontakan PKI itu, Presiden Soekarno mengangkat Sungkono menjadi Gubernur Militer Jawa Timur dan pangkatnya dikembalikan menjadi Kolonel.

Baca Juga: ILC Bertemakan Habib Rizieq Batal Digelar, Fadli Zon: Padahal Saya Sudah OTW Jakarta dari Bandung 

Tugas utamanya adalah menumpas pemberontakan PKI Madiun. Dalam bulan Oktober 1948 pemberontakan itu berhasil ditumpas dan keamanan pulih kembali.

Kolonel Sungkono kemudian dilantik menjadi Panglima Divisi I Brawijaya, Jawa Timur.

Baru satu setengah bulan menjabat Panglima, tanggal 19 Desember 1948, Belanda kembali melakukan aksi militer.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah