Kebijakan Baru WhatsApp, Telegram Terang-Terangan Sindir Lewat Meme

16 Mei 2021, 14:23 WIB
Telegram terang-terangan sindir WhatsApp di Twitter. / Tangkapan Layar Twitter/ @telegram/

PR BEKASI – Persaingan antara dua platform percakapan Telegram dan Whatsapp memang sudah lama menjadi rahasia publik dunia.

Namun, baru-baru ini akun Twitter resmi Telegram terang-terangan menyindir Whatsapp. Sehingga keduanya terlibat debat di Twitter atau lebih dikenal Twitwar.

Awalnya Telegram membagikan sebuah gambar pada Jumat, 14 Mei 2021, sehari menjelang dimulainya kebijakan privasi baru dari WhatsApp yang menuai kontroversi pada Sabtu, 15 Mei 2021

Dalam gambar tersebut Telegram hanya menampilkan deretan ikon recylce bin dari Windows, dengan diakhiri gambar tong sampah terakhir berlogo WhatsApp dengan isi Facebook.

Baca Juga: Marhaban ya Ramadhan, Berikut 16 Ucapan yang Cocok Dijadikan Status WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Twitter

Telegram awalnya tidak memberikan keterangan apapun dalam gambar tersebut sampai akhirnya ia merespos pertanyaan dari netizen.

"Sama seperti biasanya. Pilih layanan yang menghormati Anda," kata Telegram seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 16 Mei 2021.

"Dan hapus WhatsApp," sambung Telegram.

Tak lama berselang, akhirnya WhatsApp menimpali cuitan Telegram dengan sebuah meme yang disertai keterangan.

Baca Juga: WhatsApp, Facebook, dan Instagram 'Down' Pagi Ini, Kemungkinan Hal Ini Jadi Penyebabnya

Mereka tampak mengejek ketiadaan end-to-end encryption di Telegram secara default.

Diketahui End-to-end encryption adalah enkripsi yang membuat sebuah chat atau percakapan hanya bisa diakses oleh pengguna yang bersangkutan.

Artinya, tak ada pihak ketiga, termasuk platform chatting itu sendiri, yang bisa mengakses komunikasi antar pengguna.

Menjawab tudingan tersebut Telegram langsung menimpali WhatsApp. Mereka menampilkan screenshot chat di WhatsApp yang berisi penjelasan platform mana saja yang dapat mengakses chat pengguna di WhatsApp, beserta alasannya.

Baca Juga: Segera Klaim Token Listrik Gratis PLN Sebelum Berakhir Maret 2021 Via WhatsApp! Simak Caranya

Telegram pun menyebut cuitan WhatsApp sebagai kebohongan.

"Pengguna kami tahu cara kerjanya, dan memiliki aplikasi sumber terbuka untuk MEMBUKTIKANnya. Anda berbicara dengan tangkapan layar yang mengatakan Anda berbohong," kata Telegram.

Seperti diketahui pada awal tahun ini Whatsapp telah mengeluarkan terbaru mengenai kebijakan privasi mereka.

Kebijakan yang akhirnya dipertanyakan oleh sejumlah aktivis, karena Whatsapp meminta pengguna untuk menyetujui pemilik platform layanan perpesanan itu, Facebook, beserta anak perusahaannya mengumpulkan data pengguna, termasuk nomor telepon dan lokasi mereka.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Link Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Lansia Lewat WhatsApp, Ini Faktanya

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Minggu, 16 Januari, 2021 sejumlah aktivis privasi mempertanyakan langkah "terima pengambilan data atau keluar" lewat Twitter, dan menyarankan pengguna untuk beralih ke aplikasi perpesanan lain, seperti Telegram dan Signal.

Popularitas Signal dilaporkan melonjak pada Kamis, 7 Januari 2021, setelah platform itu didukung oleh Elon Musk, yang merupakan salah satu akun paling banyak diikuti di Twitter, dan oleh bos situs mikro-blogging itu sendiri, Jack Dorsey.

Lebih dari 100.000 pengguna menginstal Signal di seluruh toko aplikasi Apple dan Google dalam dua hari terakhir, sementara Telegram memperoleh hampir 2.2 juta unduhan, menurut perusahaan analis data Sensor Tower.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS Telegram

Tags

Terkini

Terpopuler