Data Nomor Pokok Wajib Pajak akan muncul, di mana wajib pajak akan disamarkan demi keamanan. Dalam tampilan tersebut akan diketahui status NPWP Anda telah valid atau tidak.
Jika status NIK belum valid berarti NIK belum bisa berfungsi sebagai NPWP sesuai hasil pemadanan dengan data kependudukan, akan dilakukan permintaan klarifikai oleh DJP bagi NIK yang belum valid melalui DJP, email, kring pajak atau saluran lainnya.
Berdasarkan pada peraturan Pasal 11 ayat (1) PMK 112/2022, terhitung sejak 1 Januari 2024, wajib pajak menggunakan NIK dan NPWP 16 digit dalam layanan administrasi yang diselenggarakan DJP serta pihak lain.
Wajib Pajak menggunakan Nomor Identitas Tempat Kegiatan Usaha sebagai Identitas tempat kegiatan usaha yang terpisah dari tempat tinggal juga wajib mencantumkan NPWP harus menggunakan NIK serta NPWP 16 digit dalam layanan tersebut.***