Meski Minus 3,5 Persen, Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Masih di Atas Rata-rata Global

7 Februari 2021, 21:10 WIB
lustrasi bagan statistik pertumbuhan ekonomi. /Pixabay

PR BEKASI - Kondisi perekonomian merupakan hal yang tidak luput dari perhatian pemerintah Indonesia saat ini.

Hal tersebut juga menjadi semakin nyata di tengah pandemi Covid-19 yang masih jadi ancaman dunia.

Namun, pemerintah melalui Kementerian dan lembaga terkait selalu berupaya untuk memastikan kestabilan perekonomian Tanah Air 

Baca Juga: Terbukti Positif Amfetamin, Ridho Rhoma Ditangkap Polisi untuk Kedua Kalinya

Selanjutnya, Staf Ahli Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa Dasa Nugraha menjelaskan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020.

Menurutnya, terkontraksi 2.07 persen (yoy) masih di atas rata-rata global.

“Meskipun minus tapi kalau tingkat dunia itu minusnya 3.5 persen berarti kita jauh lebih baik daripada rata-rata dunia bahkan ada negara negara yang minusnya jauh di atas 3.5 persen,” katanya, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 7 Februari 2021.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam Webinar Percepatan Ekonomi Sosial di Jakarta.

Baca Juga: Ancam Galih Ginanjar Jika Lupakan Kebaikannya, Barbie Kumalasari: Hati-hati Nanti Bisa Aku Tuntut!

Kunta juga menjelaskan terkait puncak tertekannya perekonomian Indonesia yakni pada kuartal II-2020 sebesar minus 5.32 persen yang terjadi.

Hal tersebut terjadi karena stimulus pemerintah belum terakselerasi secara optimal.

Di sisi lain, ekonomi Indonesia yang mulai membaik pada kuartal III yakni minus 3.49 persen.

Sementara, kuartal IV minus 2.19 persen terealisasi akibat stimulus pemerintah terus menunjukkan hasil terutama kepada masyarakat.

Baca Juga: Ancam Galih Ginanjar Jika Lupakan Kebaikannya, Barbie Kumalasari: Hati-hati Nanti Bisa Aku Tuntut!

Menurutnya, berbagai stimulus itu yang menjadi penggerak perekonomian Indonesia sehingga secara keseluruhan tahun 2020 mampu tumbuh minus 2.07 persen.

“Ini stimulus kita sudah berjalan, stimulus yang kita memberikan oleh pemerintah itu telah menggerakkan perekonomian sehingga pertumbuhan ekonomi kita 2020 hanya minus 2.07 persen,” katanya.

Ia mengatakan bahwa stimulus perlindungan sosial dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang cakupannya semakin luas.

Lalu, penargetan semakin baik telah mampu menjangkau hampir semua 40 persen masyarakat berpenghasilan terendah.

Baca Juga: TIDAK KAPOK! Ridho Rhoma Dikabarkan Kembali Ditangkap Polisi, Diduga Terjerat Kasus Narkoba

Ia menuturkan, stimulus perlindungan sosial merupakan intervensi dari pemerintah dalam mendorong konsumsi seluruh lapisan masyarakat.

“Semua desil bisa merasakan bantuan pemerintah bahkan desil satu dan dua justru positif,” katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler