We Love Bali, Undang 40 Orang dari Berbagai Kalangan untuk Promosikan Protokol Kesehatan di Bali

12 Oktober 2020, 21:25 WIB
Ilustrasi kebudayaan Bali. /Pixabay

PR BEKASI - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia telah menerbitkan buku panduan khusus, terkait protokol kesehatan berbasis CHSE.

CHSE merupakan akronim dari Cleanlines (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment (ramah lingkungan), diterapkan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia sejak September 2020.

Beberapa tempat wisata telah melaksanakan protokol berbasis CHSE, salah satunya di Pulau Bali. Seperti yang diketahui, Bali merupakan salah satu tempat pariwisata andalan di Indonesia, yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca Juga: PSBB Transisi Jakarta, Catat Jadwal Baru Transportasi Umum TransJakarta dan KRL 

"Di Pulau Dewata, CHSE menjadi hal yang melekat dalam pelaksanaan program 'We Love Bali'," kata Panita ‘We Love Bali’ dari PT. Bintang Nusantara MICE, Putri Kesuma seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari RRI pada Senin 12 Oktober 2020.

Putri mengatakan, implementasi CHSE melalui program ‘We Love Bali’ menjadi momentum pembuktian keseriusan seluruh insan di Pulau Seribu Pura dalam memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan.

Bali, lanjutnya, dipastikan telah melakukan seluruh langkah penerapan protokol CHSE. Keseriusan itu tentunya didukung masyarakat (komunitas), akademisi, pengusaha, dan media.

"Intinya, implementasi penerapan CHSE sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional, sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.

Baca Juga: Investigasi Independen Kerusuhan Demo Omnibus Law, LPI: Ada 'Bandar' yang Danai Aksi Demonstrasi 

Ia mengakui, 'We Love Bali' juga bertujuan untuk memberikan edukasi seputar penerapan protokol CHSE di Daya Tarik Wisata (DTW) dan Desa Wisata.

"Program We Love Bali juga untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di hotel tempat menginap dan DTW yg dikunjungi dengan mengisi Form Cek List CHSE," katanya.

Dijelaskan, We Love Bali merupakan sinergi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) bersama Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan stakeholder.

"We Love Bali yang melibatkan 4.400 peserta ini bertujuan mempromosikan daya tarik wisata dan desa wisata dengan langsung mengunjungi lokasi. Program ini sekaligus untuk menyosialisasikan protokol kesehatan bidang pariwisata," ucapnya.

Baca Juga: Sambut PSBB Transisi, Taman Margasatwa Ragunan Buka Dua Wahana Baru 

Ditambahkan, agenda 'We Love Bali' akan dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri 40 orang. Tiap kelompok melakukan satu trip (perjalanan) selama 3 hari 2 malam, dengan menginap secara bergiliran di sejumlah kawasan wisata di Bali.

"Program We Love Bali akan digelar selama 2 bulan, Oktober-November 202. We Love Bali melibatkan sejumlah kalangan seperti dosen, guru, mahasiswa, ASN, karyawan perusahan swasta, karyawan usaha wisata, Pokdarwis, komunitas hobi, fotografer, dan lainnya," ucapnya.

"Peserta akan mendapatkan fasilitas berupa akomodasi selama 2 malam di hotel atau home stay yang ditetapkan panitia, konsumsi, transportasi, tiket masuk DTW, biaya rapid test, dan perlengkapan lainnya," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler