Meski Minus 3,5 Persen, Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Masih di Atas Rata-rata Global

- 7 Februari 2021, 21:10 WIB
lustrasi bagan statistik pertumbuhan ekonomi.
lustrasi bagan statistik pertumbuhan ekonomi. /Pixabay

Kunta juga menjelaskan terkait puncak tertekannya perekonomian Indonesia yakni pada kuartal II-2020 sebesar minus 5.32 persen yang terjadi.

Hal tersebut terjadi karena stimulus pemerintah belum terakselerasi secara optimal.

Di sisi lain, ekonomi Indonesia yang mulai membaik pada kuartal III yakni minus 3.49 persen.

Sementara, kuartal IV minus 2.19 persen terealisasi akibat stimulus pemerintah terus menunjukkan hasil terutama kepada masyarakat.

Baca Juga: Ancam Galih Ginanjar Jika Lupakan Kebaikannya, Barbie Kumalasari: Hati-hati Nanti Bisa Aku Tuntut!

Menurutnya, berbagai stimulus itu yang menjadi penggerak perekonomian Indonesia sehingga secara keseluruhan tahun 2020 mampu tumbuh minus 2.07 persen.

“Ini stimulus kita sudah berjalan, stimulus yang kita memberikan oleh pemerintah itu telah menggerakkan perekonomian sehingga pertumbuhan ekonomi kita 2020 hanya minus 2.07 persen,” katanya.

Ia mengatakan bahwa stimulus perlindungan sosial dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang cakupannya semakin luas.

Lalu, penargetan semakin baik telah mampu menjangkau hampir semua 40 persen masyarakat berpenghasilan terendah.

Baca Juga: TIDAK KAPOK! Ridho Rhoma Dikabarkan Kembali Ditangkap Polisi, Diduga Terjerat Kasus Narkoba

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah