Dan juga sebagai usaha Kemendag dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan perdagangan, serta menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
"Kami berharap, pelaku bisnis dapat terus berinovasi dan memanfaatkan pasar yang ada di dalam maupun di luar negeri. Semoga kita dapat terus meningkatkan sinergi yang baik ini dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, serta meningkatkan ekspor guna menggerakkan kembali perekonomian dan perdagangan Indonesia," tutur Agus.
Baca Juga: 238 Karyawannya Positif Corona, Pabrik LG di Cikarang Ditutup Sementara
Kemendag juga mengupayakan berbagai langkah untuk menjaga neraca perdagangan dengan mengendalikan impor, serta mendorong kinerja ekspor non migas nasional, termasuk meningkatkan kontribusi ekspor pelaku bisnis kecil dan menengah.
Sebelumnya Mendag juga pernah memaparkan, bahwa di era normal baru saat ini, banyak hal yang harus disesuaikan dengan cepat dan baik oleh pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat.
Kinerja perdagangan mengalami surplus pada Januari sampai Juli 2020 sebesar 8,75 miliar dolar AS, di mana hal ini patut disyukuri karena merupakan capaian bersama di tengah pandemi yang dialami hampir seluruh negara di dunia.
Baca Juga: Diduga Hilang Konsentrasi, Mobil Toyota Yaris Tabrak Tiang PJU di Bulak Kapal Bekasi
Selain itu, indeks harga konsumen nasional pada Juli mengalami deflasi 0,1 persen, yang diakibatkan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,73 persen.
Namun, Mendag menilai bahwa saat ini berbagai kebijakan dan langkah stabilitasi harga barang kebutuhan pokok yang dilakukan telah berjalan dengan efektif.
Hal ini tak lepas dari dukungan seluruh pihak, baik BUMN, pemerintah daerah, pelaku usaha, masyarakat, dan Satgas Pangan Polri sebagai penegak hukum dan pengawal kelancaran distribusi.***