Tips Cerdas Kelola Keuangan bagi Milenial, Hindari Utang dan Mulai Menabung

- 7 September 2020, 15:45 WIB
Ilustrasi menabung.
Ilustrasi menabung. //PIXABAY

PR BEKASI - Di masa pandemi Covid-19 saat ini, selain fokus terhadap masalah kesehatan, kita juga dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah keuangan di dalam kehidupan kita.

Karena seperti yang kita ketahui, pandemi Covid-19 saat ini, ikut berimbas pada kestabilan ekonomi sebuah negara. Kegiatan ekonomi di berbagai sektor di Indonesia mengalami penurunan sehingga pemasukan pun berkurang.

Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagikan tips dalam mengelola keuangan khususnya bagi generasi milenial agar kondisi finansial tetap terjaga, khususnya saat menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pukulan Bolanya Mengenai Wanita, Novak Djokovic Didiskualifikasi dan Didenda dari Tenis US Open

Menurut OJK, menabung adalah salah satu solusi terbaik dalam masalah finansial.

“Menabung harus dibiasakan. Jika kebiasaan baik ini dijaga terus-menerus, ini akan menjadi habit, jadi budaya hemat, tidak boros,” kata Anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara dalam webinar "Indonesia Millenials Financial Summit" di Jakarta, Senin, 7 September 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurutnya, kaum milenial termasuk para mahasiswa yang keuangannya masih didukung orangtua, diimbau untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung atau investasi.

Menabung dalam bentuk uang, bersifat likuid atau mudah dicairkan, tapi imbal hasilnya rendah.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Narasi Tentara Merah RRC Berkamuflase Jadi Banser dan Ansor

Tak hanya dalam bentuk uang, menabung juga bisa dalam bentuk emas yang bisa dijual setiap saat dan dalam jangka panjang harganya pun selalu naik.

Diketahui, harga emas per 7 September 2020 per gram sudah mencapai Rp1.020.000.

Selain itu, menabung dalam jangka panjang, bisa juga dalam bentuk saham dan reksa dana. Namun, reksa dana saat ini sedang naik turun alias fluktuatif.

Ada juga tabungan jangka panjang yang digunakan untuk uang muka membeli rumah, yang kini juga banyak ditawarkan perbankan.

Baca Juga: Dihapus Apple dari Appstore, Fortnite Tuntut Ganti Rugi karena Dinilai Langgar UU Antitrust

Namun, Tirta melihat bahwa saat ini kebanyakan masyarakat keliru dalam menerapkan kebiasaan menabung di kehidupannya.

“Kalau ada penghasilan itu harus dipotong untuk ditabung dulu baru sisanya dibelanjakan. Banyak orang salah, nabung kalau ada sisa lebih, tapi kenyataannya uang sudah habis duluan,” kata Tirta.

Selain menabung, Tirta juga mengingatkan agar milenial bisa membedakan kebutuhan dan keinginan, caranya dengan menyusun daftar prioritas yang paling dibutuhkan.

Selanjutnya, milenial harus bijak dalam berutang. Jika akan berutang, lebih diutamakan untuk utang yang sifatnya produktif atau memberikan pemasukan.

Baca Juga: Tembus Pasar Ekspor Jepang yang Ketat, Mentan: Ini Prestasi, Kita Tingkatkan 10 Kali Lipat

“Utang itu artinya uang tidak cukup, perlu pinjam oleh karena itu jangan dipaksakan, harus dihitung kalau bisa yang produktif, jangan konsumtif. Periksa kembali kemampuan membayar,” kata Tirta.

Tips yang terakhir adalah mempersiapkan dana darurat, caranya dengan menabung untuk memenuhi kebutuhan saat tak terduga seperti krisis akibat pandemi.

“Jika tidak punya dana darurat, tidak punya tabungan, tiba-tiba jatuh miskin, tidak punya uang, kita sulit bergerak. Tiba-tiba penghasilan terganggu, tapi tetap harus makan. Jika tidak punya dana darurat hidup menjadi sulit,” ungkap Tirta menjelaskan.

Dengan tips mengelola keuangan tersebut, OJK berharap milenial akan semakin paham dengan keuangan, apalagi saat ini pihaknya sedang menggenjot tingkat literasi atau pemahaman keuangan nasional yang saat ini baru mencapai 38 persen dan inklusi keuangan mencapai 76 persen.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah