Dapat Hapus Setengah Wilayah AS dan Kanada dari Peta Dunia, Para Ahli Khawatirkan Letusan Gunung Ini

26 Maret 2021, 13:00 WIB
Pemandangan Taman Nasional Yellowstone, Wyoming, Amerika Serikat (AS) yang dikhawatirkan para ahli menimbulkan letusan yang dapat menghapus setengah wilayah AS dan Kanada dari peta. /REUTERS/Jim Urquhart/REUTERS

PR BEKASI – Para ahli geologi saat ini sedang dibuat cemas dengan aktivitas dari gunung berapi raksasa (supervolcano) Yellowstone yang terletak di Wyoming, Amerika Serikat (AS).

Menurut Dr Jerzy Zaba yang merupakan seorang ahli geologi di Universitas Silesia di Katowice, Polandia, gunung berapi raksasa tersebut dapat sewaktu-waktu mengalami ledakan massal yang sama sekali tidak dapat dihindari.

Dirinya memperkirakan setengah wilayah AS dan kanada akan menghilang dari peta dunia bila gunung berapi Yellowstone sewaktu-waktu meletus.

“Saya memperkirakan letusan serupa dengan yang terjadi pada 640.000 tahun lalu akan menghancurkan sebagian besar wilayah AS serta kanada,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Sun.

Baca Juga: Idap Psikotik, Pemuda di Singapura Nekat Serang Orang Lain dengan Pisau Dapur agar Merasa Bahagia 

Baca Juga: Minta Pemakaian Burqa dan Kumandang Azan Lewat Pengeras Suara Dilarang, Menteri India: Itu Kebiasaan Jahat

Baca Juga: Ada Adegan Monolog Ingin Hubungan Intim di Luar Nikah, KPI Beri Teguran Keras 'Buku Harian Seorang Istri' SCTV

Jerzy Zaba melanjutkan, material dari letusan gunung Yellowstone akan menutup seluruh wilayah yang berada dalam radius 500 kilometer dari gunung tersebut dengan lapisan setebal satu meter.

Dirinya menambahkan, letusan gunung tersebut juga akan berdampak terhadap perubahan iklim karena emisi debu, gas, atau sulfur monoksida akan memenuhi atmosfer dan menimbulkan angka kematian yang tinggi.

“Saya memperkirakan, karena efek perubahan iklim, sekitar lima miliar orang akan mati karena kelaparan,” kata Jerzy Zaba.

Meskipun Jerzy Zaba tidak memprediksikan kapan letusan dahsyat itu akan terjadi, ia mendesak evakuasi skala penuh dari AS dan Kanada jika ada tanda-tanda letusan akan terjadi dalam waktu dekat.

“Saya harap AS dan Kanada selalu siap siaga untuk melakukan penanganan jika bencana mengerikan yang kita tidak inginkan ini terjadi sewaktu-waktu,” katanya.

Baca Juga: PDIP Tolak Rencana Impor Beras Pemerintah, Hasto: Banyak yang Bilang Kami Partai Pemerintah Rasa Oposisi 

Seperti diketahui, letusan gunung berapi raksasa atau supervolcano sangat jarang terjadi di dunia.

Menurut para ahli, biasanya peristiwa letusan supervolcano terjadi kira-kira setiap 50.000 tahun sekali.

Letusan gunung berapi raksasa terakhir yang tercatat oleh para ahli terjadi di Indonesia sekitar 74.000 tahun yang lalu, tepatnya letusan supervolcano Toba yang menghasilkan Danau Toba dan Pulau Samosir.

Kejadian tersebut menunjukan bahwa planet ini mungkin akan terlambat untuk mengalami letusan supervolcano berikutnya.

Menurut catatan para ahli, diketahui ada sekitar 40 supervolcano di dunia, dengan sebagian besar telah punah.

Baca Juga: Jadikan Tubuh Wanita sebagai 'Denah Berjalan', Iklan 'Vulgar' Perusahaan Real Estate di China Dikecam 

Sementara itu, supervolcano Yellowstone yang terletak di Taman Nasional Yellowstone, Wyoming, AS telah mengalami letusan raksasa sebanyak tiga kali di masa lampau.

Yang pertama adalah sekitar 2.1 juta tahun yang lalu, yang kedua pada 1,3 juta tahun yang lalu,  dan yang terbaru adalah 640.000 tahun yang lalu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler