Sempatkan Besuk Anak yang Tengah Kritis saat Bekerja, Seorang Ayah di China Dipecat

1 April 2021, 13:59 WIB
Ilustrasi karyawan dipecat karena pergi ke rumah sakit saat jam kerja. /PIXABAY/

PR BEKASI – Keluarga diatas pekerjaan. Itulah prinsip yang dipegang oleh seroang ayah di China.

Namun, prinsip sang ayah itu ternyata membuatnya dipecat setelah memutuskan ke rumah sakit disela-sela pekerjaan untuk mengunjungi putranya yang masuk ICU.

Hal itu dilakukan karea pihak Rumah sakit tempat anaknya dirawat mengabarkan dirinya bahwa putranya masuk ICU dan telah mengabarkan kemungkinan terburuk.

Menurut Oriental Daily, pria yang dikenal bernama Zhang, bekerja di sebuah perusahaan di Suzhou.

Baca Juga: Lieus Sungkharisma: Saya Nggak Terlalu Percaya Terorisme Bisa Berkembang di Indonesia

Baca Juga: Penyaluran BST Tak Akan Diperpanjang, Mensos: Enggak Ada Anggarannya untuk Itu

Baca Juga: Isu Radikalisme Mencuat, Razman Arif: Selama 2 Periode Masa Pemerintahan SBY, HTI dan FPI Berkembang Pesat

Sebelumnya ia telah mengajukan permintaan cuti pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 tetapi diberitahu bahwa dia hanya dapat mengajukan permintaan cuti dengan atasannya pada hari Senin, 8 Maret 2021.

Namun saat Senin tiba Zhang diberitahu bahwa jika dia tidak bisa mendapatkan izin cuti, tak hanya itu ia juga dinyatakan telah dipecat.

Dalam surat pemecatan yang dikeluarkan untuk karyawan tersebut, dikatakan bahwa Zhang melanggar klausul dalam kontrak dengan melanggar ketentuan "masa absen tiga hari tanpa izin cuti yang disetujui".

Zhang berdalih menyebutkan bahwa dia telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan. Di mana ia diperbolehkan untuk merawat putranya saat bekerja.

Namun, perjanjian mereka berubah Oktober tahun 2020.

"Perusahaan tidak mau lagi mematuhi perjanjian dan saya telah diminta keluar dari perusahaan," kata Zhang seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari World Of Buzz pada Kamis, 1 April 2021.

Baca Juga: Yakini Orang Tua Pelaku Penyerangan Mabes Polri Sangat Sedih, Henry Subiakto: Ini Peringatan bagi Kita Semua

"Saya tidak bisa kehilangan pekerjaan saya. Saya harus mendapatkan uang untuk menyelamatkan anak saya," sambungnya.

Namun, ketika berbicara dengan atasan perusahaannya, atasan Zhang mengatakan bahwa dia tidak memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan jika menyangkut pejanjian dalam kontrak karyawan dan dia hanya dapat mengikuti protokol perusahaan.

Dia menambahkan bahwa putra Zhang didiagnosis menderita Glioblastoma, penyakit di mana sel kanker jinak atau ganas terbentuk di jaringan batang otak, Agustus 2020.

Dia juga mengatakan bahwa Zhang telah bekerja dengan perusahaan tersebut selama 13 tahun sebelum pemecatannya.

Baca Juga: Satgas Sebut Ada Lima Kecamatan di Kabupaten Bekasi Nihil Kasus Covid-19

Diketahi Zheng sebenarnya telah mengambil cuti sejak September 2020 dan baru kembali bekerja secara optimal pada Februari 2021 tahun ini.

Dalam sebuah wawancara, direktur perusahaan mengakui bahwa dia setuju untuk mempertahankan hubungan kerja dengan Zhang tetapi ia tidak mengetahui kapan kondisi anaknya akan sembuh.

Dia menambahkan bahwa karena cuti yang dia ajukan dimaksudkan untuk jangka waktu tertentu, perusahaan merekomendasikan agar Zhang pergi lebih dulu dan kembali ketika situasi medis anaknya sudah membaik.

Namun, sejak insiden viral, pengacara menyarankan agar sang ayah mengajukan arbitrase tenaga kerja karena bantuan hukum dapat diberikan dalam keadaan seperti itu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler