Demi Dapatkan Uang Asuransi Orang Tuanya, Pria Ini Tega Mutilasi Ayah dan Ibunya

7 Oktober 2020, 13:11 WIB
Ilustrasi kasus mutilasi. /RRI/

PR BEKASI - Seorang pria di Amerika Serikat tega membacok kedua orang tuanya sampai mati. Tidak hanya sampai di situ, dia juga merebus mayat korban dalam larutan asam untuk menghilangkan jejaknya.

Mayatnya dilaporkan ditemukan dalam keadaan dipotong-potong menjadi bagian kecil dan disimpan di dalam kotak makan.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mirror, Rabu, 7 Oktober 2020, Joel Guy Jr (32) diduga membantai ibunya Lisa (55) dan ayahnya Joel Snr (61) untuk mendapatkan uang asuransi jiwa 500,000 dolar Amerika atau sekitar Rp7.4 miliar.

Baca Juga: Warganet Gulirkan Wacana Pindah Negara, Achmad Baidowi Sebut Orang Miskin Gak Akan Mampu

Hal itu ia lakukan setelah kedua orang tuanya itu mengancam akan memotong tunjangannya.

Peristiwa mengerikan itu terjadi ketika Joel Jr kembali ke rumahnya di Knoxville, saat liburan Thanksgiving pada tahun 2016.

Jaksa penuntut mengatakan pelaku menikam ayahnya 40 kali saat ibunya pergi berbelanja. Lalu ketika ibunya sampai di rumah, pelaku menikamnya 30 kali.

Baca Juga: Hati-hati! Selama Pandemi COVID-19, Serangan Siber ke Asia Tenggara Meningkat

Tidak berhenti sampai di situ, pelaku melanjutkan aksi kejinya dengan memutilasi kedua mayat korban.

Jaksa Leslie Nassos menggambarkan dengan detail yang mengerikan, bagaimana pelaku memisahkan anggota tubuh korban dari torso mereka, dan mencopot tengkorak Lisa dari tulang belakangnya.

Parahnya lagi, pelaku kemudian merebus kepala ibunya sendiri dalam panci di atas kompor.

Baca Juga: Mirip Senjata Batman, Kepolisian Inggris Gunakan Alat Pelontar Kabel untuk Jerat Para Penjahat

Sementara itu, bagian tubuh lain direndam dalam asam dalam wadah plastik biru, demikian keterangan pengadilan.

"Pembunuhnya meletakkan bagian tubuh Lisa di satu, dan Joel Sr di bagian lain, dan kemudian dia menutupinya dengan zat korosif, dan membiarkannya di sana untuk mencair menjadi semacam sup yang kejam dari sisa-sisa manusia," kata Jaksa Nassios.

"Kemudian, si pembunuh mengambil kepala Lisa dan membawanya ke bawah, dan membawanya ke dapur," katanya menambahkan.

Baca Juga: Taman Cikapayang di Kota Bandung Jadi Korban Massa Aksi, Wawakot: Sangat Disayangkan Itu Dirusak

Jaksa mengklaim Joel Jr berencana menggunakan tangan ayahnya yang terputus untuk menutupi sidik jarinya sendiri.

Detektif Kantor Sheriff Knox County Jeremy McCord menggambarkan pembantaian yang dia temukan di dalam rumah Guys sebagai hal paling mengerikan yang pernah dia temui.

Dia mengatakan, dia bisa merasakan panas yang memancar dari rumah dan bahan kimia merembes ke udara saat dia berjalan ke garasi.

Baca Juga: Kesal Disahkannya UU Cipta Kerja di Tengah Pandemi, dr. Tirta: Tirta Siap Mati Pasti, Kayak Gitu

Di dalam rumah ada darah di sepanjang lorong di dinding dan lantai, dengan gunting dan pakaian yang tampaknya telah dipotong dari tubuh, dan pisau besar.

Dia melihat botol peroksida, pemutih, asam dan alkohol gosok, dan bisa mencium bau kematian bercampur dengan bahan kimia.

Pertumpahan darah itu terjadi setelah pasangan itu mengkonfrontasi putra mereka atas studinya yang tidak pernah berakhir.

Baca Juga: Omnibus Law Tuai Penolakan, Ahmad Syaikhu: Presiden Harus Dengar Suara Buruh dan Masyarakat

 

Kasus pembunuhan ini mulai terungkap ketika rekan kerja Lisa menyadari ada hal yang aneh ketika dia tidak masuk kerja pada hari Senin berikutnya. Saat itu Joel Jr telah kembali ke apartemennya di Baton Rouge, Louisiana.

Atas perbuatan kejinya itu, Joel Guy Jr. dinyatakan bersalah atas berbagai dakwaan, termasuk dua dakwaan pembunuhan tingkat pertama.

Jaksa penuntut tidak mengupayakan hukuman mati dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Omnibus Law Disahkan, ITUC: Berpotensi Menaikkan Tarif Listrik

Hakim Pengadilan Kriminal Knox County, Steve Sword, menjatuhkan hukuman seumur hidup otomatis setelah dia dihukum.

Akan tetapi, sidang terpisah telah dijadwalkan bulan depan untuk menentukan apakah hukuman seumur hidup itu harus dijalani secara berurutan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler