Rusia Dituding Lakukan Serangan Siber Terhadap AS, 4 Kelompok Ini Diduga Jadi Dalangnya

- 21 Desember 2020, 14:46 WIB
Ilustrasi bendera Rusia.
Ilustrasi bendera Rusia. /Pexels

PR BEKASI - Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo menudinh Rusia menjadi dalang di balik serangan siber terhadap negaranya.

Karena diketahui bahwa terdapat beberapa kelompok yang memiliki kemampuan untuk melakukan serangan siber.

Kelompok-kelompok tersebut antara lain Cozy Bear, Fancy Bear, FSB, dan IRA. Berikut penjelasan mengenai masing-masing kelompok tersebut.

Baca Juga: Refly Harun Tanggapi Usulan Puan Maharani Soal Presiden 3 Periode untuk Dikaji

Kelompok "COZY BEAR"

Beberapa peneliti dunia maya berpendapat bahwa dinas intelijen luar negeri SVR Rusia mungkin berada di balik serangan terbaru itu.

Pada tahun 2018 silam, media Belanda mengutip, pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa AIVD, badan intelijen Belanda, telah mengaitkan kelompok peretas Rusia yang dikenal sebagai "Cozy Bear" atau APT29 (Aadvanced Ppersistent Threat 29) ke SVR. Namun AIVD tidak berkomentar.

The Washington Post mengutip sumber pada 13 Desember 2018, mengatakan Amerika Serikat telah mengidentifikasi "Cozy Bear" sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan dunia maya terbaru yang dirujuk oleh Pompeo.

Baca Juga: Gibran Diduga Terlibat Korupsi Bansos, Mardani Ali: Perlu Keberanian KPK untuk Usus Tuntas

Peretas dari "Cozy Bear" terdeteksi oleh perusahaan keamanan dunia maya CrowdStrike di server Partai Demokrat AS menjelang pemilihan presiden AS 2016 ketika akun email staf Hillary Clinton diretas.

Pada bulan Juli 2020, Inggris, AS, dan Kanada telah menuduh kelompok "Cozy Bear" mencoba mencuri penelitian vaksin Covid-19 dari institusi akademis dan farmasi di seluruh dunia.

Kelompok "FANCY BEAR"

Selanjutnya, Intelijen militer Rusia yang umumnya dikenal sebagai GRU, memiliki kemampuan serangan siber yang kuat, menurut badan intelijen AS.

Secara khusus, GRU mengendalikan kelompok peretasan yang dikenal oleh peneliti dunia maya sebagai "Fancy Bear" atau APT28 (Advanced Persistent Threat 28), kata mereka.

Baca Juga: Polisi Akan Ungkap Hasil Kasus Gus Nur, Refly Harun Ngaku Hanya Diajak Kolab

Kelompok itulah, menurut dakwaan Departemen Kehakiman AS yang diajukan pada 2018, yang meretas akun email staf Hillary Clinton sebelum pemilu 2016.

Reuters melaporkan pada bulan September 2016 bahwa Microsoft percaya "Fancy Bear" juga menargetkan perusahaan yang bekerja dengan Joe Biden.

Pada 2016, Badan Anti-Doping Dunia menuduh peretas Rusia telah mencuri informasi medis rahasia tentang atlet Olimpiade AS dan menerbitkannya secara online. FBI kemudian membekukan domain situs www.fancybear.net, tempat informasi itu dirilis.

Peretas "Fancy Bear" juga telah dikaitkan oleh penyelidik keamanan dunia maya dengan serangan dunia maya pada pemilu AS dan Prancis.

Baca Juga: Pesan Benhur Tomi Mano ke Ketum PSSI: Hati-hati terhadap Orang-orang Terdekat

FSB

Dinas Keamanan Federal Rusia, FSB, adalah badan intelijen dalam negeri utama Rusia.

Amerika Serikat pada tahun 2017 mendakwa dua agen FSB dan dua peretas dengan dalang pencurian 500 juta akun Yahoo pada 2014.

Dakwaan Departemen Kehakiman termasuk tuduhan penipuan komputer, spionase ekonomi, pencurian rahasia dagang, penipuan online, penipuan perangkat akses, dan pencurian identitas.

FSB disebut sebagai dinas keamanan Rusia yang bekerja sama dengan penjahat dunia maya, yang membantu mata-mata memajukan tujuan intelijen mereka dengan imbalan uang.

Baca Juga: Banjir Hujatan Usai Swab Sambal Cireng, Rina Nose: Saya Cuma Mikir dan Uji Semua Informasi yang Ada

Internet Research Agency (IRA)

Jaksa penuntut AS mengatakan, Internet Research Agency (IRA) yang bermarkas di St. Petersburg memainkan peran kunci dalam upaya Rusia untuk mencoba mempengaruhi pemilu AS 2016 demi Trump.

Itu dilakukan, kata para jaksa, dengan membanjiri media sosial dengan laporan palsu dan teori konspirasi dalam upaya untuk mengeksploitasi perpecahan yang ada.

Menurut pejabat AS, kelompok itu adalah organisasi yang didukung Kremlin yang karyawannya menyamar sebagai orang AS.

Departemen Keuangan AS pada bulan September 2018  menjatuhkan sanksi kepada individu dan entitas yang terkait dengan pemodal IRA, yang didakwa pada tahun 2018, bersama dengan 12 individu dan tiga entitas lainnya, dengan konspirasi untuk memanipulasi Amerika Serikat atas dugaan perannya dalam campur tangan pemilu AS.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x