Ribuan Relawan AstraZeneca Diberi Dosis Vaksin Covid-19 yang Salah, Peneliti Berikan Penjelasan

- 2 Februari 2021, 18:40 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. /The Globe and Mail

"Tidak ada bukti persuasif tentang perbedaan nyata dalam kemanjuran vaksin antara dua jumlah dosis yang berbeda," katanya.

Uji klinis tahap akhir vaksin dimulai pada 28 Mei. Dalam beberapa hari, peneliti Oxford menyadari bahwa peserta uji coba telah diberi dosis yang lebih rendah dari yang direncanakan setelah mereka menunjukkan efek samping yang lebih ringan dari yang diharapkan, seperti demam dan kelelahan. Mereka memberi tahu regulator medis Inggris.

Baca Juga: Luncurkan Program Sekolah Penggerak, Nadiem Makarim: Dirancang untuk Wujudkan Pelajar Pancasila yang Beriman 

Pada 5 Juni, para peneliti mengubah protokol percobaan atas permintaan regulator untuk menambahkan kelompok baru yang akan menerima dosis penuh vaksin yang tepat.

Tiga hari kemudian, mereka memberi tahu subjek uji coba tentang apa yang mereka sebut "perubahan terbaru dalam penelitian" dalam surat dua halaman yang dilampirkan pada "Lembar Informasi Peserta" 13 halaman yang diperbarui.

Surat itu, yang ditandatangani oleh kepala penyelidik Pollard, menyatakan bahwa para peneliti "tidak yakin dengan dosis vaksin apa yang paling mungkin melindungi terhadap penyakit COVID", dan menjelaskan bahwa dosis "diukur menggunakan metode uji ilmiah standar."

Dikatakan bahwa peserta uji coba tahap akhir menerima dosis yang diukur menggunakan satu metode, dan bahwa kelompok lain akan menerima dosis yang diukur menggunakan tes yang berbeda untuk mencocokkan dosis yang diberikan dalam uji klinis vaksin lain.

Baca Juga: Min Aung Hlaing Jadi Aktor Kudeta Politik di Myanmar, PBB Khawatirkan Nasib Muslim Rohingnya 

Dikatakan bahwa dosis yang lebih rendah "masih dalam kisaran dosis normal yang digunakan dalam uji klinis" dan "jika dapat memberikan perlindungan, mungkin lebih baik untuk digunakan dalam program vaksin."

Caplan mengatakan penjelasannya akan tidak menarik sama sekali untuk subjek tersebut karena terlalu teknis.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah