Disuntik Vaksin AstraZeneca, 3 Nakes Norwegia Ini Malah Alami Gejala Tak Biasa

- 14 Maret 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. /The Globe and Mail

PR BEKASI – Sebanyak tiga tenaga kesehatan di Norwegia mengalami gejala yang tidak biasa setelah mereka disuntik vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca.

Menurut otoritas kesehatan Norwegia pada Sabtu, 13 Maret 2021, ketiga petugas kesehatan tersebut mengalami pendarahan, pembekuan darah, serta jumlah trombosit darah yang rendah setelah mendapat vaksin Covid-19.

Saat ini, ketiga petugas kesehatan yang berusia di bawah umur 50 tahun tersebut sedang dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Medis di Badan Obat Norwegia, Steinar Madsen dalam sebuah wawancara bersama radio lokal setempat.

Baca Juga: Irish Bella Buat Prank Hamil Lagi, Ammar Zoni Sampai Histeris: Enggak Mungkin, Satu Aja Belum Selesai!

Baca Juga: Tanggapi Wacana Amandemen UUD 1945 dan Presiden 3 Periode, Kamhar Lakumani: Kekuasaan Itu Cenderung Menggoda

Baca Juga: Prediksi Pilpres 2024, AHY Masuk Daftar Nama Capres Unggulan Pada Hasil Survei IndEX Research

"Mereka memiliki gejala yang sangat tidak biasa seperti pendarahan, pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Minggu, 14 Maret 2021.

Mereka sakit parah. Kami menangani ini dengan sangat serius,” tambah Steinar Madsen yang juga menambahkan bahwa pihak berwenang telah menerima pemberitahuan tentang kasus tersebut kemarin.

Setelah kejadian tersebut, otoritas kesehatan Norwegia mengambil langkah dengan menunda peluncuran vaksin AstraZeneca pada Kamis, 11 Maret 2021.

Kebijakan Norwegia menunda peluncuran vaksin AstraZeneca tersebut diikuti oleh Denmark dan Islandia di kemudian hari.

Dokter senior di Badan Obat Norwegia, Sigurd Hortemo mengatakan pihaknya masih belum tahu apakah gejala tersebut berkaitan dengan vaksin atau tidak.

Baca Juga: Cek Fakta: BPJS Kesehatan Dikabarkan Beri Bansos Finansial Rp3.550.000 untuk Golongan Ini, Simak Faktanya

"Kami tidak tahu apakah kasus tersebut terkait dengan vaksin," katanya dalam konferensi pers yang diadakan bersama dengan Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia

Sigur Hortemo menambahkan European Medicines Agency (EMA) yang merupakan regulator obat Eropa akan menyelidiki insiden yang melanda tiga tenaga kesehatan tersebut.

Sementara itu, AstraZeneca mengatakan vaksin yang diproduksinya tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia memiliki tingkat trombosit yang rendah.

Hal tersebut berdasarkan analisis data AstraZeneca terkait keamanan vaksin yang mencakup kasus yang dilaporkan dari lebih dari 17 juta dosis vaksin yang diberikan.

"Faktanya, jumlah yang dilaporkan dari jenis kejadian untuk Vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak lebih besar dari jumlah yang akan terjadi secara alami pada populasi yang tidak divaksinasi," kata juru bicara AstraZeneca

Dirinya menambahkan bahwa tren atau pola seperti itu juga tidak diamati selama uji klinis vaksin yang telah dilakukan.

Sebelum Denmark dan Norwegia menghentikan peluncuran vaksin AstraZeneca, Austria berhenti melaksanakan vaksinasi saat menyelidiki kematian akibat gangguan koagulasi dan penyakit akibat emboli paru.

EMA mengatakan pada Kamis bahwa manfaat vaksin melebihi risikonya dan dapat terus diberikan.

Eropa sedang berjuang untuk mempercepat peluncuran vaksin setelah penundaan pengiriman dari Pfizer dan AstraZeneca, meskipun kasus baru telah melonjak di beberapa negara.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah