Salah satu kelompok utama di balik protes, General Strike Commite of Nationalities, pada hari Senin dalam surat terbuka meminta pasukan etnis minoritas untuk membantu mereka yang melawan "penindasan yang tidak adil" dari militer.
Baca Juga: Oknum TNI Diduga Terlibat Kasus Penganiayaan Jurnalis, AJI Jember Minta Polisi Militer Proaktif
Sebagai tanda agar seruan itu mendapat perhatian, tiga kelompok dalam surat bersama pada Selasa meminta militer untuk berhenti membunuh pengunjuk rasa damai dan menyelesaikan masalah politik.
Kelompok yang termasuk antara lain: Myanmar National Democratic Alliance Army, The Arakan Army dan Ta'ang National Liberation Army.
Ketiganya kompak memperingatkan jika militer tidak melakukan ini, mereka "akan bekerja sama dengan semua bangsa yang bergabung dengan revolusi musim semi Myanmar dalam hal pertahanan diri.”***