Bila Seluruh Lapisan Es Kutub Mencair, Waktu di Bumi dalam Sehari Bisa Bertambah Lebih dari 24 Jam

- 22 April 2021, 09:33 WIB
Waktu dalam satu hari bisa berubah menjadi lebih dari 24 jam bila semua lapisan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair.
Waktu dalam satu hari bisa berubah menjadi lebih dari 24 jam bila semua lapisan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair. /PIXABAY/12019/PIXABAY

PR BEKASI – Seorang ahli glasiologi mengungkapkan waktu dalam satu hari di bumi bisa bertambah menjadi lebih dari 24 jam bila lapisan es di kutub Utara dan Kutub Selatan terus mencair.

Itu bisa terjadi karena Bumi akan berputar lebih lambat di alam semesta karena adanya kenaikan permukaan laut pada porosnya.

Hal tersebut dikatakan oleh ahli glasiologi Mathieu Morlighem dalam sebuah wawancara dengan situs web sains pop Inverse

Baca Juga: Pertanyakan Sikap Diam BPIP soal Isu Pendidikan Pancasila, Christ Wamea: Nanti Banjir Baru Rompol Ribut 

“Jika es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair, itu akan mempengaruhi rotasi bumi. Ini mungkin benar-benar mengubah berapa lama satu hari,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Star.

“Lapisan es dekat dengan sumbu rotasi Bumi, mereka berada di sekitar kutub. Es ini akan mencair dan mengalir mengelilingi bumi, jadi semakin jauh dari sumbu rotasi,” tambah dirinya.

Menurutnya, rotasi Bumi akan melambat sekitar sepuluh sampai 20 detik dalam sehari akibat hal tersebut.

“Jadi Bumi akan berputar pada kecepatan yang lebih lambat. Sulit untuk mengukurnya, tapi mungkin sepuluh-20 detik lebih lama untuk sehari,” Katanya.

Baca Juga: Polemik Kamus Sejarah Indonesia, Jansen Sitindaon: Nulis Sejarah Keluarga Aja Semuanya Dipanggil, Apalagi Ini 

Dirinya berbicara tentang bagaimana planet kita akan terlihat pada tahun 2021 setelah seabad perubahan iklim mulai berdampak.

Kabar buruknya, sekitar 40 persen populasi dunia akan terpengaruh langsung oleh kenaikan permukaan laut karena mereka tinggal di wilayah pesisir.

“Seluruh negara akan lenyap. Kepulauan Pasifik akan tenggelam. Siapa yang akan merawat orang-orang ini? Mereka perlu punya tempat tinggal, dan mereka punya budaya,” ucapnya mengkhawatirkan masyarakat di sekitar pesisir.

Saat air laut masuk ke daratan akibat peningkatan permukaan laut, air asin akan menyusup dan mencemari beberapa cadangan air tawar dan menyebabkan masalah lebih lanjut bagi manusia yang berebut menjauh dari pantai.

Baca Juga: Jangan Asal Berikan Data Anda! Kini Marak Penjualan Blanko e-KTP dan Data untuk Pinjaman Online 

Mathieu Morlighem juga mereferensikan Arus Teluk, sistem sirkulasi yang sangat besar yang memindahkan air Karibia ke Kutub Utara, ketika ia mendingin dan bergerak kembali ke selatan.

Sirkulasi samudra mungkin melambat jika terlalu banyak air tawar yang masuk ke Kutub Utara, mengakibatkan penutupan Arus Teluk dan itu berita buruk bagi Eropa.

Hal tersebut karena suhu di Eropa akan anjlok yang akan menimbulkan semacam zaman es berdurasi pendek layaknya di film “Ice Age”.

“Jadi hari-hari mungkin menjadi jauh lebih dingin, tetapi bisakah mereka juga menjadi lebih lama? Sangat mungkin,” katanya.

Baca Juga: Hilangnya Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Tuai Polemik, UGM: Cerminkan Sikap Tak Bertanggung Jawab 

Namun, dirinya mengatakan hal mengerikan tersebut belum akan terjadi dalam waktu dekat karena hal tersebut butuh ribuan tahun untuk terjadi

“Kabar baiknya adalah butuh ribuan tahun bagi semua lapisan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan untuk mencair sepenuhnya. Dunia tidak akan berakhir pada 2121,” katanya.

Menurutnya, jika lapisan es di Greenland mencair hari ini, permukaan laut akan naik secara global sebesar 7.4 meter, dan Antartika menjadi 58 meter lagi yang totalnya menjadi 65.4 meter.

“Dan itu tidak akan didistribusikan secara seragam di seluruh dunia karena tarikan gravitasi. Kita akan melihat permukaan laut turun di sekitar Greenland dan Antartika, tetapi naik di tempat lain,” tutup dirinya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah