Polisi Turki Tembakan Gas Air Mata ke Kerumunan yang Ngotot Adakan Parade LGBT

- 27 Juni 2021, 12:40 WIB
Polisi Turki menembakan gas air mata ke kerumunan warga yang ngotot adakan parade Pride atau LGBT.
Polisi Turki menembakan gas air mata ke kerumunan warga yang ngotot adakan parade Pride atau LGBT. /Dilara Senkaya/REUTERS

PR BEKASI - Polisi Turki menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan yang berkumpul untuk parade Pride atau LGBT pada Sabtu, 26 Juni 2021.

Polisi Turki juga menahan beberapa dari mereka yang hendak mengikuti acara parade Pride atau LGBT tersebut.

Dilaporkan bahwa pemerintah otoritas Turki setempat sebelumnya telah melarang diadakannya parade Pride atau LGBT.

Baca Juga: Cegah Gas Air Mata, Kelakuan Emak-emak Simpatisan Habib Rizieq Oleskan Odol ke Seluruh Wajah Viral

Salah satu video yang diambil oleh Reuters menunjukkan Polisi dengan perlengkapan anti huru hara mendorong dan menyeret orang.

Beberapa dari kerumunan yang berkumpul mengibarkan bendera pelangi saat acara di pinggir jalan di pusat kota Istiklal Avenue.

Menurut laporan media, ada sekitar 20 orang yang ditahan, termasuk seorang jurnalis foto.

Baca Juga: Polisi Israel Pukul dan Lempar Gas Air Mata, 23 Peserta Lomba Lari Palestina di Yerusalem Alami Luka

Pihak berwenang Turki telah berulang kali melarang diselenggarakannya acara Pride atau LGBT dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelum itu, ribuan orang biasa mengambil bagian dalam pawai di jalan Istanbul.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters, Turki telah lama menjadi kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Baca Juga: Sempat Tendang Balik Gas Air Mata ke Arah Polisi, Angel Tewas Tertembak di Kepala saat Unjuk Rasa di Myanmar

Akan tetapi proses aksesinya telah mendekam selama bertahun-tahun di tengah ketegangan atas berbagai masalah termasuk hak asasi manusia.

Pada hari Kamis, mayoritas pemimpin Uni Eropa berjanji untuk terus memerangi diskriminasi terhadap komunitas LGBT.

Hal itu disertakan dalam sebuah surat bersama di tengah perselisihan dengan Hongaria.

Baca Juga: Tega! Terkena Gas Air Mata Israel, Seorang Ibu Palestina yang Tengah Hamil 7 Bulan Alami Keguguran

Parlemen Hongaria pada pekan lalu menyetujui RUU yang melarang distribusi materi di sekolah yang dianggap mempromosikan homoseksualitas atau perubahan gender.

Sebelumnya, para pemimpin Uni Eropa menghadapi rekan mereka, Perdana Menteri Viktor Orban, atas undang-undang anti-LGBT baru Hungaria.

Para pemimpin Uni Eropa itu menekankan komitmen mereka untuk membela hak-hak gay dan menumpuk tekanan pada Budapest agar mundur.

Baca Juga: Bubarkan Demo dengan Gas Air Mata, Ahli: Polisi Dapat Mengancam Nyawa dan Kesehatan Warga

Viktor Orban pun menegaskan kalau Undang-Undang tersebut sudah diumumkan, diterbitkan, dan juga sudah selesai dirancang.

Parlemen Eropa, alun-alun Grand Place yang ikonik di Brussel, dan landmark lainnya di pusat UE dihiasi dengan bendera LGBT atau dinyalakan dengan warna pelangi.

Hal itu untuk menentang RUU Hungaria, yang memicu protes dan kritik dari kelompok hak asasi manusia.

Baca Juga: Pascaricuh Demonstrasi UU Cipta Kerja, Kampus Unpas dan Unisba Ditembak Gas Air Mata

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggambarkan RUU itu memalukan dan menyampaikan eksekutif blok itu akan mengambil tindakan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah