Pekan Ini Kasus Covid-19 Meningkat, Satgas: Masyarakat Masih Tak Patuhi Protokol Kesehatan

1 Desember 2020, 20:35 WIB
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. /ANTARA/Prisca Triferna

 

PR BEKASI – Sikap masyarakat yang tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan yang berlaku menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia pada pekan ini

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan masyarakat masih suka berkerumun tanpa mematuhi protokol kesehatan 3M yang terdiri dari memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga: Dipangkas 3 Hari, Pemerintah Tetapkan Libur dan Cuti Bersama Akhir Tahun 2020

"Faktor utama yang menjadi penyebab meningkatnya kasus aktif Covid-19 adalah ketidakdisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M dan masih banyak masyarakat yang berkerumun dalam berbagai bentuk kegiatan," katanya

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, terjadi peningkatan kasus positif sebesar 19,8 persen pada 22-29 November 2020, yaitu dari 30.555 kasus pada 15-22 November 2020 menjadi 36.600 pada 22-29 November 2020.

"Kondisi ini memicu peningkatan kasus aktif. Pada prinsipnya peningkatan kasus aktif bisa dicegah bila disiplin melakukan protokol kesehatan dan ternyata di masyarakat masih ada yang lengah tidak menjalankan protokol kesehatan," Wiku Adisasmito menegaskan.

Baca Juga: Sering Menderita karena Mabuk Cinta, Sujiwo Tejo: Dalam Kebahagiaan Ada Korban

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Wiku Adisasmito menyebut ada dua provinsi yang mengalami peningkatan drastis kasus positif Covid-19, yaitu DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

"Kepala daerah diminta untuk mengevaluasi protokol kesehatan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dan penegakan disiplin terkait protokol kesehatan yang dilakukan satgas di daerah, peningkatan kasus hanya dapat dicegah dengan disiplin protokol kesehatan," katanya.

Jawa Tengah diketahui mengalami kenaikan kasus tertinggi pada 22-29 November 2020, yaitu sebanyak 3.680 kasus atau dari 3.937 menjadi 7.617 kasus aktif.

Baca Juga: 'Tampar' Oknum yang Tuduh Habib Rizieq Dideportasi, FPI Beberkan Video Pengakuan Dubes Arab Saudi

Sementara empat provinsi lainnya dengan kenaikan kasus terbesar adalah Banten naik 519 dari 645 menjadi 1.164, Jawa Timur naik 412 dari 2.392 menjadi 2.804, Lampung naik 307 dari 344 menjadi 651, Kepulauan Riau naik lebih dari dua kali lipat yaitu 298 kasus, dari 205 menjadi 503.

Terhadap kondisi tersebut, Wiku Adisasmito meminta agar para pimpinan daerah melakukan refleksi dan evaluasi untuk membuat kebijakan yang tepat dalam menekan angka penularan Covid-19.

"Pandemi Covid-19 adalah masalah kesehatan yang berdampak luas ke berbagai sektor, sehingga penanganannya juga harus bersifat multisektor, sehingga tidak ada yang dikorbankan penanganannya," katanya. 

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Papua Gelar Unjuk Rasa di Beberapa Kota Peringati Kemerdekaan Papua Barat

Hingga hari ini, jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 543.975 orang dengan penambahan hari tersebut mencapai rekor terbanyak sejak Covid-19 terdeteksi di Indonesia, yaitu 5.092 kasus.

Terdapat 454.879 orang dinyatakan sembuh dan 17.081 orang meninggal dunia, sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 71.286 orang.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi terbanyak kasus positif Covid-19, yaitu mencapai 137.919 kasus dengan penambahan per Selasa adalah 1.058 kasus.

Baca Juga: Syarat dan Cara Pendaftaraan Antrean Online Perpanjang dan Pembuatan SKCK Baru di Polres Bekasi Kota

Provinsi selanjutnya dengan positif terbanyak adalah Jawa Timur dengan 62.313 kasus, Jawa Tengah 56.262 kasus, Jawa Barat 53.395 kasus, dan Sulawesi Selatan 20.804 kasus.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler