Komentari Usulan Habib Rizieq Jadi Dubes Taliban, Neno Warisman: Ambigu Bahasanya, Kaya Meledek atau Gimana?

20 Agustus 2021, 11:21 WIB
Neno Warisman menanggapi usulan yang menyatakan agar Habib Rizieq Shihab (HRS) dijadikan sebagai dubes Taliban di Afghanistan. /Tangkapan layar YouTube/Neno Warisman Channel

 

PR BEKASI - Politisi Partai Ummat Neno Warisman mengomentari usulan dari seorang Dosen Universitas Indonesia, Ronnie Rusli, mengenai Habib Rizieq Shihab (HRS) menjadi duta besar (dubes) di pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Menanggapi usulan Habib Rizieq (HRS) menjadi dubes Taliban itu, Neno Warisman mengatakan masih belum mengetahui maksud sesungguhnya.

Lebih lanjut, Neno Warisman menyampaikan kalau membutuhkan waktu 20 tahun untuk Afghanistan mengeluarkan diri dari kekuasaan Amerika Serikat.

"Maka Afghanistan telah memerdekakan dirinya dan tokoh yang mendukung atau terus memperjuangkan perjuangan tersebut adalah kelompok yang disebut Taliban," katanya pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Baca Juga: Sempat Minta Doa HRS Agar Hukuman Ringan, Syahganda Nainggolan: Saya Sangat Berutang Budi

Dia menjelaskan bahwa asal kata Taliban itu adalah thalib, yang mempunyai arti yaitu murid.

Namun, dia menambahkan, masih banyak orang Indonesia yang sampai saat ini terlihat ketakutan menyebut Taliban.

"Karena sepertinya Taliban itu adalah kelompok yang seringkali diidentikan oleh, mungkin para buzzer Indonesia itu juga mengatakan Taliban kelompok radikal," tuturnya.

"Sehingga untuk Indonesia itu menakutkan, jadi ketika seseorang dikatakan kaya Taliban itu adalah suatu hal yang bermakna sesuatu," katanya, melanjutkan.

Baca Juga: Ingin Kemerdekaan HRS, Lieus Sungkharisma: Jangan Pertontonkan Kekuasaan pada Rakyat yang Ingin Negara Maju

Padahal, Neno Warisman melanjutkan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah turut dalam perdamaian antara Taliban dan pemerintahan boneka.

"Mudah-mudahan tidak ada perang lagi ya di manapun, kalau saya sih nggak perlu ada perang lagi di manapun," katanya.

Lebih lanjut, Neno Warisman menyebut bahwa saat Taliban sudah menguasai Istana di Kabul, tiba-tiba ada berita Habib Rizieq diusulkan menjadi Dubes RI untuk pemerintahan Taliban.

Dia mengaku baru membaca berita mengenai hal itu saja sudah berdetak beberapa pemikiran di kepalanya.

Hal yang pertama adalah, apakah itu usulan yang dapat membantu proses persidangan Habib Rizieq sehingga menjadi terselesaikan.

"Karena ini seperti usulan, udah deh biasanya yang dijadikan duta besar itu istilahnya orang yang dianggap secara politis udah masukin kotak," ucapnya.

Baca Juga: Tuntut Jokowi Dipidana Karena Kerumunan Pembagian Sembako, Aktivis: Jika Tidak, Segera Bebaskan HRS

Kedua, apakah usulan tersebut penghargaan dari jenjang seseorang ketika di Departemen Luar Negeri.

"Mengikuti sebuah perjalanan panjang dengan penghargaan karena enak juga jadi Dubes kan," tuturnya, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Neno Warisman pada Jumat, 20 Agustus 2021.

"Yang ketiga apakah ini sebuah cara untuk mengolok-olok, gimana nggak olok-olok misalnya, orangnya masih berkasus dan kasusnya belum jelas," lanjut Neno Warisman.

Namun tiba-tiba saja ada usulan agar Habib Rizieq dijadikan sebagai dubes, menurutnya hal ini seperti seseorang yang masih di Depok tapi sudah membicarakan Australia, sementara paspornya sendiri belum dibuat.

Akan tetapi, dia menyatakan tidak ingin menduga-duga dari sesuatu hal yang masih tidak terlihat jelas validitasnya.

Baca Juga: Sebut HRS Korban Kezaliman Rezim dan Diskriminasi Hukum, Christ Wamea: Panutan Umat dan Ulama Sejati

"Ini kaya ambigu gitu bahasanya, kaya mobil masih pause berhenti belum tahu gimana," katanya.

Dia mengimbau kepada pecinta Habib Rizieq akan tidak perlu marah jika ini sebuah olok-olok, begitu pula jika sebaliknya.

"Nggak perlu marah, kalau ini sebuah olok-olok pun nggak perlu marah. Tapi kalaupun ini sebuah penghargaan nggak usah terlalu senang juga," ujarnya.

Neno Warisman menyampaikan, hal yang terpenting saat ini adalah menyelesaikan kasus itu sendiri.

Disebutkan alasan dari usulan mengangkat Habib Rizieq sebagai dubes Taliban lantaran dia menguasai Bahasa Arab.

Baca Juga: HRS Tak Jadi Bebas dan Jalani Penahanan Kembali, Refly Harun: Siapa yang Keluarkan Keputusan Tersebut?

Neno Warisman pun memaparkan tidak hanya Habib Rizieq saja yang menguasai atau dapat berbicara Bahasa Arab.

"Masih dalam status tahanan, statusnya aja belum jelas, kasusnya juga belum jelas, tiba-tiba ada yang mengusulkan jadi dubes itu apa nggak, kaya meledek atau gimana gitu," katanya.

Dia mengatakan atau memang tujuan usulan ingin mempercepat proses dari kasus yang dihadapi.

Di sisi lain, Habib Rizieq sendiri belum tentu menginginkan hal itu.

"Saya kira yang beliau pikirkan adalah ini negara Republik Indonesia bagaimana, bukan dirinya," tutur Neno Warisman.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: YouTube Neno Warisman Channel

Tags

Terkini

Terpopuler