Kutuk Aksi Keji Ali Kalora di Sigi, Alissa Wahid: Jangan Jadikan Islam sebagai Tameng Terorisme

- 29 November 2020, 21:06 WIB
Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid.
Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid. /Instagram.com/@alissa_wahid

PR BEKASI - Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahida atau akrab disapa Alissa Wahid mengutuk keras tindakan keji kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora, yang tega membunuh satu keluarga di Desa Lembatongoa, Sigi, Sulawesi Tengah.

Seperti diketahui, pembunuhan satu keluarga itu dilakukan secara sadis, ada yang dibakar hingga dimutilasi.

Alissa Wahid mengatakan bahwa kejadian serupa telah berulang kali terjadi, dan korban berasal dari berbagai agama dan latar belakang.

Baca Juga: MUI Lebak Sebut Pemberontakan kepada Pemerintah yang Sah Haram Hukumnya, Ini Penjelasannya

Hal itu dirinya sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @AlissaWahid.

"Aksi keji gerombolan Ali Kalora atas nama MIT sudah berulang kali terjadi. Saya pertama kali lihat video ancaman mereka, sudah nenteng kepala terpenggal. Korbannya dari berbagai agama dan latar belakang. Mari kita kutuk setiap aksi mereka," kata Alissa Wahid di Twitter, Minggu, 29 November 2020.

Menurutnya, aksi terorisme tidak terkait dengan agama tertentu, dan umat Islam harus menolak keras jika agama Islam dijadikan alat untuk melakukan suatu tindak kejahatan.

Baca Juga: Kuota Internet dari Kemendikbud Dinilai Mubazir, Pelajar Ngeluh karena Hanya Aplikasi Tertentu

"Terorisme tidak terkait agama tertentu. Tapi kaum Muslim mesti lebih keras menolak Islam dijadikan alat untuk menjustifikasi perilaku yang bertentangan dengan mandat mewujudkan kerahmatan bagi semesta. Apalagi bila perilaku itu sarat kebencian, ekstrimisme, dan kekerasan," tutur Alissa Wahid.

Menurutnya, sangat penting untuk mengutuk aksi MIT, tidak hanya bagi keluarga Kristen yang menjadi korban, tapi juga untuk semua korban. Karena korban jiwa akibat tindakan MIT sudah sangat banyak.

"Solidaritas kita seharusnya untuk semua korban yang sudah sangat banyak dan dari berbagai latar, bukan hanya untuk keluarga di rumah ibadah Bala Keselamatan tersebut," kata Alissa Wahid.

Baca Juga: Otsus Papua Dinilai Gagal, Putra Putri Pejuang Pepera Minta Para Pejabat Bertanggungjawab

Alissa Wahid pun merasa heran karena banyak yang menganggap dirinya tidak mengakui MIT atas nama Islam.

"Jujur saya bingung pada yang menganggap saya tidak mengakui MIT itu atas nama Islam," ujarnya.

Padahal menurutnya, dia hanya ingin agar semua Muslim di Indonesia menolak semua kelompk-kelompok teroris yang menjadikan agama Islam sebagai tameng perbuatan keji mereka.

Baca Juga: Otsus Papua Dinilai Gagal, Putra Putri Pejuang Pepera Minta Para Pejabat Bertanggungjawab

Alissa Wahid juga mengajak agar umat Islam di Indonesia menunjukkan sifat seorang Muslim sejati, agar semua orang bisa melihat bahwa Islam tidak membenarkan adanya tindakan sadis yang dilakukan MIT.

"Mungkin kurang jelas ya kalimat saya? Ini deh, orang Islam harus menolak tegas kelompok-kelompok teroris itu menggunakan Islam sebagai tameng mereka, dan kita harus tunjukkan watak sejati Islam," kata Alissa Wahid.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah