Baca Juga: GAR ITB Ingin Sanksi Din Syamsuddin, JK: Dia Tidak Melanggar Etikanya sebagai ASN
Mantan ketua KNPI tersebut mengaku heran kemana para punggawa BPIP saat negara diguncang oleh isu radikalisme.
Mohon informasi,kemana yah para punggawa Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)ketika kondisi negara begitu mudah dipecah belah dgn tuduhan Intoleran dan Radikal?Ingin juga mendengar Nasehat Ibu Mega terkait kondisi kekinian bangsa ini,tatkala pak Presiden Diam Membisu.*MRD*— Muhammad Rifai Darus (@RifaiDarusM) February 14, 2021
"Kemana yah para punggawa Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ketika kondisi negara begitu mudah dipecah belah dengan tuduhan Intoleran dan Radikal?," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @RifaiDarusM Senin, 15 Februari 2021.
Baca Juga: Masih Usut Kasus Korupsi Bansos, KPK: Kami Tak Pernah Pandang Bulu, Itu Prinsip Kami!
Dirinya juga mengatakan, seharusnya dalam kondisi ketegangan sosial seperti sekarang Megawati Soekarnoputri sebagai bagian dari BPIP memberikan solusi apalagi di saat Presiden Jokowi memilih diam.
"Ingin juga mendengar nasehat Ibu Mega terkait kondisi kekinian bangsa ini, tatkala Pak Presiden (Jokowi) diam membisu," katanya.
Diketahui BPIP dibentuk pada tanggal 28 Februari 2018, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Baca Juga: PLN Beri Dikson Tagihan Listri Selama Tiga Bulan sebagai Stimulus Bantuan bagi Masyarakat
Tugas BPIP yakni membantu presiden merumuskan pengamalan Pancasila secara komprehensif.
Dalam hal ini Pancasila harus menjadi jadi laku kehidupan personal atau komunitas.***