Cak Nun Ancam Turunkan Presiden, Refly Harun: Alangkah Bijaknya Kalau Jokowi Mau Introspeksi Diri

- 18 Februari 2021, 15:35 WIB
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi pernyataan Cak Nun.
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi pernyataan Cak Nun. /Tangkapan layar YouTube.com/Refly harun/

PR BEKASI - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi pernyataan Budayawan sekaligus Cendikiawan Islam Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang menyebut akan menurunkan presiden lagi apabila keadaan negara sudah sangat darurat.

Sebelumnya, Cak Nun mengaku bahwa dia adalah salah satu tokoh yang membuat Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden. Refly Harun pun menilai, pernyataan Cak Nun itu seperti ucapan laki-laki yang marah pada pacarnya.

"Cak Nun, Cak Nun, seperti laki-laki yang ngambek sama pacarnya, tidak mau bertemu, tidak mau berdekatan, tapi memandang terus dari jauh bahkan menunggu kabarnya seperti apa," kata Refly Harun, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Refly Haru, Kamis, 18 Februari 2021.

Refly Harun juga mengatakan, pernyataan Cak Nun adalah gambaran dari rakyat terhadap Indonesia dan para penguasa, meski jauh tapi tetap peduli.

Baca Juga: Bingung Kasus Mimpi Bertemu Rasul Masih Berjalan, Haikal Hassan: Kasus Pendukung Jokowi Masih Belum Diangkat

Baca Juga: Tak Terima Andi Arief Sebut Ucapannya 'Statement Hantu', Marzuki Alie: Saya Bisa Tanggung Jawab Lahir Batin

Baca Juga: Minta Hasto Kristiyanto Tak Benturkan SBY dan Megawati, Andi Arief: Biarlah Mereka Jadi Panutan Bersama

"Itulah gambaran mungkin terhadap Indonesia dan penguasa, walaupun jauh di luar pemerintahan, tidak pernah ikut-ikut dari bagian pemerintah, hanya mencintai dari jauh, tapi Cak Nun tetap mencintai negara," kata Refly Harun.

Refly Harun lalu menyebut bahwa ada dua tokoh yang selalu melancarkan kritik kepada pemerintah, dan kritiknya itu sangat pantas untuk didengar, yakni Cak Nun dan Iwan Fals.

Refly Harun lantas menduga bahwa saat ini Cak Nun sedang menyimpan kegelisan, mungkin juga kemarahan terhadap pemerintahan sekarang.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Isi Kepala Jokowi Harus Direvisi, Budiman Sudjatmiko: Dia Tak Ngerti Organisasi dan Sejarah

"Beberapa pernyataan Cak Nun, terlihat betul bagaimana dia banyak melancarkan kritik terhadap pemerintahan," ujarnya.

"Saya pahami sebagai intelektual, budayawan, Cak Nun sepertinya menyimpan sebuah kegalauan, kegelisahan, mungkin juga kemarahan terhadap pemerintahan sekarang ini, tentu bukan pribadi. Jalannya sistem negara yang mungkin menurut dia sendiri tidak puas," tutur Refly Harun.

Menurutnya, hal yang sama juga terlihat dalam diri Iwan Fals yang sangat vokal dalam mengeluarkan kritik sosial sejak zaman orde baru.

Baca Juga: Sakit Hati Baca Pernyataan Rocky Gerung Soal Jokowi, Husin Shihab: Saya Siap Laporkan!

"Hal yang sama dengan Iwan Fals yang banyak melancarkan kritik. Sebenarnya bukan barang baru Iwan Fals mengeluarkan kritik sosial, sudah sejak zaman orde baru," kata Refly Harun.

"Tapi di era reformasi awal, Iwan Fals kehilangan elang kritisismenya mungkin karena dia berpikir tidak ada yang perlu dikritik. Tapi terakhir-terakhir ini dia mulai melancarkan kritik dan juga bermain media sosial," sambungnya.

Menurutnya, Cak Nun dan Iwan Fals adalah sosok yang selalu dia perhatikan, karena sudah makan asam garam dunia perpolitikan.

Baca Juga: Dukung Revisi UU ITE, Andi Arief: Sejak 2014 Sudah Makan Banyak Korban Orang-orang yang Kritis

"Itu dua sosok yang saya perhatikan sebenarnya, sudah makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia meski tidak pernah terjun ke dunia politik," kata Refly Harun.

Selain itu, hal yang Refly Harun kagumi adalah meski keduanya sangat populer di kalangan publik, tapi keduanya tidak pernah memutuskan masuk ke dalam pemerintahan.

"Cak Nun kita tahu walaupun gelombang reformasi menerpa bersama Amien Rais dan tokoh-tokoh lainnya yang waktu itu menonjol. Tapi dia tidak seperti tokoh lainnya yang masuk ke dalam tokoh politik, dia tetap soliter, sendirian. Dan barangkali pilihan itulah yang paling baik untuk menjaga hati nurani," tutur Refly Harun.

Baca Juga: Soal Ceramah Ustaz Yahya Waloni, Cholil Nafis: Mualaf Harusnya Belajar Dulu, Jangan Buru-buru Jadi Ustaz

"Demikian juga Iwan Fals, satu dua kali dijagokan jadi calon presiden karena populer, tapi Iwan Fals tetap menjaga darah keseniannya," sambungnya.

Oleh karena itu, Refly Harun menyarankan agar Jokowi segera introspeksi diri, karena keluhan terhadap dirinya tidak bisa dibilang sedikit.

"Alangkah bijaknya kalau Presiden Jokowi mau berintrospeksi diri. Karena keluhan terhadap Jokowi ini tidak sedikit, dan tidak bisa disederhanakan sebagai orang yang sakit hati," kata Refly Harun.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x