Sebut Buzzer Buruk Bagi Kehidupan Sosial Politik, Mardani: Pemimpin yang Pelihara Buzzer Patut Dipertanyakan

- 18 Februari 2021, 17:08 WIB
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera angkat bicara soal fenomena buzzer.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera angkat bicara soal fenomena buzzer. /DPR RI/dpr.go.id /DPR RI/dpr.go.id

PR BEKASI - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera kembali angkat bicara terkait fenomena buzzer yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan publik.

Mardani Ali Sera mengatakan, keberadaan buzzer sangat buruk bagi kehidupan sosial politik di Indonesia.

Pasalnya, Mardani Ali Sera menilai, dengan adanya buzzer, kebenaran ditentukan sepihak tanpa adanya dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Sakit Hati Baca Pernyataan Rocky Gerung Soal Jokowi, Husin Shihab: Saya Siap Laporkan!

Baca Juga: Soal Ceramah Ustaz Yahya Waloni, Cholil Nafis: Mualaf Harusnya Belajar Dulu, Jangan Buru-buru Jadi Ustaz

Baca Juga: Tak Terima Andi Arief Sebut Ucapannya 'Statement Hantu', Marzuki Alie: Saya Bisa Tanggung Jawab Lahir Batin

"Fenomena buzzer buruk bagi kehidupan sosial politik Indonesia. Karena kebenaran ditentukan sepihak oleh pola menyerang lawan tanpa dialog dan musyawarah. Buzzer mencemari ruang publik dengan sampah dan konten negatif," kata Mardani Ali Sera, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @MardaniAliSera, Kamis, 18 Februari 2021.

Menurutnya, mestinya pemerintah berdiri di atas semua golongan, bukan hanya di atas kelompoknya sendiri.

"Mestinya pemerintah perlu berdiri di atas semua golongan. Boleh saja Pak @jokowi mengapresiasi pendukungnya, tapi setelah itu diingatkan kemenangan politik jadi dasar pelayanan bagi semua eleman bangsa. Bukan hanya kelompoknya sendiri," tutur Mardani Ali Sera.

Baca Juga: Tak Ada yang Salah dengan Isi UU ITE, Teddy Gusnaidi: Yang Bermasalah Orang yang Tak Ingin Negara Ini Beradab

Mardani Ali Sera juga mengatakan bahwa tak ada aturan khusus untuk para buzzer, cukup dengan menegakkan etika kepemimpinan dan penegakan hukum yang adil.

"Tidak perlu aturan khusus sebenarnya untuk buzzer ini. Tapi cukup tegakkan etika kepemimpinan dan penegakan hukum yang adil, maka buzzer akan hilang dengan sendirinya," kata Mardani Ali Sera.

Terakhir, Mardani Ali Sera menganalogikan buzzer seperti lalat, yang muncul ketika ada bangkai. Sehingga dia pun bingung kenapa masih ada pemimpin yang memelihara buzzer.

Baca Juga: Cak Nun Ancam Turunkan Presiden, Refly Harun: Alangkah Bijaknya Kalau Jokowi Mau Introspeksi Diri

"Buzzer itu laksana lalat, ketika ada bangkai ada lalat. Makanya pemimpin yang memelihara buzzer patut dipertanyakan," ujar Mardani Ali Sera.

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman membantah kabar yang menyebut bahwa pemerintah memelihara buzzer.

Oleh karena itu, pemerintah pun tak perlu bertanggung jawab atas keberadaan buzzer. Karena buzzer itu hanya akun yang tidak jelas siapa orangnya.

Baca Juga: Dukung Revisi UU ITE, Andi Arief: Sejak 2014 Sudah Makan Banyak Korban Orang-orang yang Kritis

Fadjroel Rachman lantas meminta masyarakat untuk mengabaikan keberadaan buzzer, karena tidak penting.

"Kenapa kita peduli terhadap buzzer? Kita tidak peduli terhadap akun-akun yang memang tidak ada kaitannya dengan kehidupan ini, kan seperti itu, gampang saja," ujar Fadjroel Rachman.

Fadjroel Rachman pun mengungkapkan bahwa dirinya yang berada di lingkaran pemerintahan pun kerap diserang oleh buzzer.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Isi Kepala Jokowi Harus Direvisi, Budiman Sudjatmiko: Dia Tak Ngerti Organisasi dan Sejarah

Namun, dia tidak pernah mempermasalahkannya dan lebih memilih mengabaikannya saja.

Fadjroel Rachman pun lantas mengimbau semua pihak untuk tak terlalu memedulikan buzzer, dan lebih baik memanfaatkan waktunya untuk sesuatu yang jauh lebih berguna.

"Jadi menurut saya, kita habiskan usia kita, kerja kita, waktu kita, untuk sesuatu yang maju ke depan, mencerahkan. Itu yang kami pelajari dari teman-teman pers," kata Fadjroel Rachman.***

 

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah