Yan Harahap juga sempat menyindir Jokowi karena keputusannya tersebut tidak mencerminkan sosok seorang tokoh besar Islam bernama Umar bin Khattab.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Cabut Kembali Perpres Investasi Miras, Tokoh Papua Ucapkan Terima Kasih
Alasan Yan Harahap menyinggung sosok Umar bin Khattab karena pada Pilpres 2019 seorang politisi PDIP Rokhmin Dahuri mengumpamakan gaya kepemimpinan Jokowi seperti Umar bin Khattab karena dekat dengan rakyat.
"Umar bin Khattab tidak 'melegalkan' miras," kata Yan Harahap.
Perlu diketahui, alasan lain kenapa Arief mendukung Perpres 10/2021 soal investasi miras adalah agar peredaran miras impor, terutama yang ilegal, bisa makin ditekan. Bahkan dikalahkan oleh miras lokal.
Arief mengatakan, ada mafia yang mengatur peredaran impor miras.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Ditolak Banyak Ulama, Jokowi Cabut Putusan Investasi Miras
Termasuk para penyelundup miras dari luar negeri yang kemudian menjualnya di bar, hotel, dan kafe di Indonesia tanpa memberi pemasukan kepada negara.
"Diduga mereka yang membiayai penolakan perpres miras, sekarang ini lewat oknum-oknum dan organisasi tertentu," kata Arief.
Nah, ungkap Arief, miras impor itu bahan bakunya banyak di Indonesia. Sehingga jika banyak diproduksi di Indonesia, miras lokal akan bisa menyaingi miras impor.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Twitter