Soal Fenomena Pasutri Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri, Mantan Teroris: Ini Ciri Khas Jaringan Teroris di Makassar

- 30 Maret 2021, 12:15 WIB
Mantan Teroris, Sofyan Tsauri menanggapi soal aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Mantan Teroris, Sofyan Tsauri menanggapi soal aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. /Tangkapan layar YouTube.com/tvOneNews/

PR BEKASI - Mantan Teroris Sofyan Tsauri memberikan tanggapan terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, yang pelakunya merupakan pasangan suami istri dan tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Sofyan Tsauri mengatakan bahwa masa muda adalah masa mencari jati diri, sehingga tak heran jika pasangan suami istri kelahiran 95 tersebut, bisa terkena doktrin hingga tergabung dalam kelompok JAD.

Hal tersebut Sofyan Tsauri sampaikan saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Bom Katedral: Aksi Horor 'Pengantin' Teror" pada Senin, 29 Maret 2021.

"Masa muda adalah masa di mana mereka sedang mencari jati diri, mengaktualisasi diri, lalu mereka bertemu dengan kelompok-kelompok yang dianggap punya kelebihan dan semangat," kata Sofyan Tsauri, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Selasa, 30 Maret 2021.

Baca Juga: Sebut Teroris Jangan Lagi Dihubungkan dengan Agama, Fahri Hamzah: Mereka Ini Jiwa Kosong yang Diselundupkan

Baca Juga: Bantah Isu Selingkuh Putrinya dan Hotma Sitompul, Ibunda Mikhavita Wijaya: Bams Juga Tahu Itu Tidak Benar

Baca Juga: Minta Pemerintah Jauhkan Moeldoko dari Istana, Irwan Fecho: Tanpanya, Jokowi Mampu Kelola Negara Sampai 2024

"Lalu akhirnya mereka terkena brainwashing, terkena doktrinisasi, sehingga mereka menjadi pengikut fanatik dari kelompok-kelompok ini," sambungnya.

Lebih lanjut, Sofyan Tsauri menuturkan bahwa pelaku bom bunuh diri yang merupakan pasangan suami istri memang menjadi ciri khas dari jaringan teroris di Makassar.

"Salah satu yang fenomena dari jaringan teroris di Makassar itu adalah mereka selalu bermain secara berpasangan. Karena ini bukan baru sekali, dua kali. Di Surabaya pada 2018, juga pasangan suami istri. Lalu Poltabes Surabaya lagi-lagi mereka suami istri," tutur Sofyan Tsauri.

Sofyan Tsauri juga menjelaskan bahwa pada awal 2017 lalu, ada pasangan suami istri bernama Rully dan Ulfa yang dideportasi dari Turki, dan pernah menjalani bimbingan selama satu bulan hingga mendapatkan surat keterangan berlakukan baik dan dipulangkan ke Makassar.

Baca Juga: Disebut Tak Tahu Malu karena Masih Eksis di Dunia Hiburan, Gisel: Saya Harus Kerja untuk Menghidupi Anak Saya

Namun, pada 2019 lalu tiba-tiba saja keduanya menjadi pelaku bom bunuh diri di sebuah gereja di Filipina.

"Nah ini fenomena menarik yang perlu kita kaji kembali dan ini sangat mengkhawatirkan bagi kita, adanya pasangan suami istri yang sudah berjanji sehidup semati dan akhirnya mereka buktikan dalam aksi kemarin," ujar Sofyan Tsauri.

Sofyan Tsauri pun menjelaskan bahwa jaringan teroris di Makassar memang sering menggunakan pasangan suami istri untuk dijadikan subjek sekaligus objek serangan teror bom bunuh diri.

"Memang ciri khas dari kelompok ini tidak laki-laki dan tidak perempuan, pasangan ini menjadi sebuah objek dan subjek, sebagai pelaku, dan juga korban dari keganasan pemikiran seprti ini," tuturnya.

Baca Juga: Sebut Moeldoko Bicara Bohong dan Fitnah, Herzaky: Mari Selamatkan Indonesia dari Pejabat yang Tak Punya Nurani

"Ini memang ciri khas mereka, menjadikan wanita-wanita sebagai objek dan subjek untuk melakukan aksi-aksi terorisme dan memang dalam sejarah Islam sejak dulu, kaum-kaum wanita ini begitu militan," kata Sofyan Tsauri.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap bahwa dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar adalah pasangan suami istri berinisial L dan YSF, yang baru menikah sekitar enam bulan yang lalu.

Mereka berdua dinikahkan oleh Rizaldi yang merupakan bagian dari kelompok JAD dan pelaku pengemboman di Jolo, Filipina, dan berhasil ditangkap pada Januari 2021 lalu.

Selain itu, Tim Densus 88 juga telah menangkap empat tersangka lain di Makassar, yakni AS, SAS, MR, dan AA.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah