PR BEKASI - Mantan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Gilang Nabaris menceritakan pengalamannya saat masih tergabung dalam kelompok JAD hingga akhirnya memutuskan untuk bertobat dan setia pada NKRI.
Gilang Nabaris mengatakan bahwa pada awalnya dia tertarik pada dunia jihad karena rasa empatinya kepada para korban kemanusiaan di Timur Tengah.
Hal itu disampaikan Gilang Nabaris saat menjadi narasumber di acara "Mata Najwa" bertajuk "Di Balik Bom Bunuh Diri" pada Rabu, 31 Maret 2021.
"Jadi waktu itu, kenapa saya tertarik dengan dunia jihad, karena empati saya pada korban Timur Tengah," kata Gilang Nabaris, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 1 April, 2021.
"Kemudian saya mencari-cari apa yang yang bisa saya sumbangsihkan untuk kaum Muslimin. Akhirnya saya ikut pengajian, pindah-pindah pengajian, cari jalur untuk bisa akses ke Timur Tengah," sambungnya.
Gilang Nabaris menuturkan bahwa dirinya merasa yakin untuk bergabung dalam JAD dan meyakini bahwa tindakannya itu benar, karena setiap harinya dia menerima doktrin yang begitu kuat.
"Yang pertama disampaikan itu tentang Imam Mahdi, tentang akhir zaman. Kemudian saya merasa, mungkin di sinilah jalan saya untuk ikut sumbangsih dalam agama ini," kata Gilang Nabaris.
"Di situ saya merasa yakin karena doktrinnya begitu kuat, karena yang disampaikan itu berita-berita Timur Tengah terus. Di samping itu juga, teman-teman saya berangkat ke Suriah," sambungnya.
Baca Juga: Hasil KLB Deli Serdang Ditolak Kemenkumham, AHY: Artinya Tidak Ada Dualisme di Tubuh Partai Demokrat
Selama bergabung di JAD, Gilang Nabaris mengaku menerima pelatihan fisik supaya siap saat diterjunkan ke medan tempur.
"Pernah ada (pelatihan), cuma tutorialnya itu berbentuk fisik. Jadi untuk menyiapkan fisik kita, bagaimana caranya kita yang masyarakat sipil kuat dan siap di medan tempur. Pelatihan yang saya ikuti seperti naik gunung, berenang, dan bela diri," tutur Gilang Nabaris.
Namun, Gilang Nabaris mengaku dirinya tidak diajarkan cara membuat bahan peledak, karena hal itu akan diajarkan saat dirinya sudah di Suriah.
"Ketika itu di jaringan saya gak disuruh seperti itu (membuat bahan peledak). Kita fokusnya ke latihan fisik. Karena kita di sini fisik dulu, baru ke Suriah, di sana baru dilatih dengan latihan militer," kata Gilang Nabaris.
Gilang Nabaris juga mengungkapkan bahwa setiap tugas yang diberikan pada perorangan tidak boleh bocor ke orang luar, bahkan sesama teman yang tergabung dalam JAD.
Namun, Gilang Nabaris yang saat itu bertugas sebagai kurir untuk mengirimkan uang ke Filipina berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.
Setelah ditangkap dan menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan (LP), Gilang Nabaris pun memutuskan untuk sumpah setia pada NKRI, sehingga dirinya pun otomatis tidak berhubungan lagi dengan jaringan JAD.
"Kalau berhubungan sih sekarang sudah putus semua, karena ketika saya di LP mengambil ikrar setia pada NKRI, jaringan saya otomatis akan memusuhi saya. Karena saya dianggap sudah keluar dari jaringan," kata Gilang Nabaris.
Baca Juga: Masih Buka Pintu Maaf untuk Moeldoko, AHY: Tapi Dia Harus Akui Sudah Tertipu Makelar Politik
Lebih lanjut, Gilang Nabaris memutuskan untuk setia pada NKRI, karena dia menyadari ada yang salah dengan kelompok JAD.
Pasalnya, setelah masuk ke dalam LP, banyak anggota JAD yang saling mengkafirkan satu sama lain, padahal sebelumnya mereka adalah teman senasib dan seperjuangan.
"Alhamdulillah, kenapa saya memutuskan untuk setia pada NKRI, karena waktu itu tujuan saya ingin ke Suriah, sebenarnya ingin menegakkan syariat, karena ingin adanya keadilan di muka bumi," kata Gilang Nabaris.
"Tapi ketika saya masuk ke dalam, kita ketemu di rutan, justru mereka saling mengkafirkan. Padahal kita satu organisasi, senasib, di rutan kita saling mengkafirkan satu sama lain," kata Gilang Nabaris.***