BMKG Ungkap Siklon Tropis Seroja Semakin Jauh Indonesia, Cuaca Diprediksi Akan Membaik

- 6 April 2021, 19:22 WIB
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan Siklon Tropis Seroja melalui citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa, 6 April 2021.
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan Siklon Tropis Seroja melalui citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa, 6 April 2021. /ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca setelah tanggal 7 April semakin membaik.

Cuaca membaik disebabkan dengan bergerak menjauhnya Siklon Tropis Seroja yang terdeteksi di perairan sekitar Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers setelah mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), secara virtual, Selasa 6 April 2021.

"Kita lihat prakiraan cuaca untuk tujuh hari kedepan, jadi diprediksi setelah tanggal 7 yaitu tanggal 8-9 April itu kondisinya sudah semakin membaik karena siklonnya semakin jauh," ujar Dwikorita dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Sekretariat Kabinet RI.

Baca Juga: Beredar Video Viral Dua Orang Tertidur di Mobil Bikin Macet Lalu Lintas, Warganet: Bisa-bisanya Ketiduran

Baca Juga: Puasa 7 Hari Lagi, Ini Aturan dari Gus Yaqut bagi Kalian yang Ingin Adakan Buka Bersama

Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2021 Resmi Naik Sebesar Rp9.1 Juta Karena Biaya Kesehatan

Namun BMKG mengatakan sebelum tanggal tersebut hujan dengan intensitas lebat disertai kilat petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah indonesia.

Meskipun situasi cuaca diprediksi akan semakin membaik, Dwikorita mengingatkan bahwa gelombang di lautan masih berpotensi tetap masih tinggi.

"Jadi harus diwaspadai juga di lautan, meskipun daratannya nanti sudah semakin tenang tapi lautannya gelombangnya masih semakin tinggi," ujarnya

Dalam keterangan persnya, Dwikorita memaparkan, BMKG sebagai Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) sejak 2 April 2021 telah mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 99S atau Siklon Tropis Seroja.

Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada sejumlah pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem dampak dari bibit siklon tersebut.

“Siklon Tropis Seroja ini yang telah terdeteksi sejak tanggal 2 April, segera disebarluaskan ke berbagai pihak, termasuk juga ke pemerintah daerah di calon lokasi terdampak, oleh BMKG, stasiun-stasiun BMKG, di wilayah terdampak,” ujarnya.

Keberadaan bibit siklon tropis tersebut menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang signifikan berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di NTT.

Dalam penyebarluasan informasi terkait perkembangan cuaca dan iklim serta potensi bencana, papar Dwikorita, pihaknya telah menerjunkan tujuh stasiun BMKG.

“Ada tujuh stasiun BMKG yang saat ini sedang kami terjunkan pula untuk ke tempat-tempat pengungsi, guna, satu, menyampaikan apa yang terjadi untuk menenangkan warga dan juga untuk membuat WA (WhatsApp) group pengungsi agar perkembangan cuaca dan peringatan dini dapat segera tersebar melalui WA group pengungsi tersebut,” ungkapnya

Cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Seroja memberikan dampak buruk yang telah dirasakan di berbagai daerah di Indonesia.

Terutama di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami dampak paling besar.

Cuaca ekstrem tersebut memicu terjadinya bencana banjir bandang hingga longsong di kedua wilayah tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah