"Jadi mestinya dia datang ke rakyat dan ngomong, 'saya minta maaf karena kedunguan saya menyebabkan seseorang terhalang untuk memberikan ceramah',"sambungnya.
Padahal, tambah Rocky Gerung, jika saja Kang Dede berani meminta maaf ke hadapan publik, mungkin namanya yang saat ini kerap dicap sebagai buzzer bisa hilang sedikit demi sedikit.
"Jadi minta maaf pun dia gak tau caranya, dia anggap kalau udah minta maaf secara personal, maka orang akan melupakan kedunguan dia. Justru orang semakin liat bahwa ternyata anda memang hanya ingin menyasar orang-orang tertentu itu," ucapnya.
Lebih lanjut, fakta ini, menurut Rocky Gerung menunjukkan betapa selama ini mereka betul-betul menggunakan stigma radikal sebagai jurus andalan.
"Pokoknya apapun yang berbau Islam dia stigma dengan radikal, kemudian ketika dia punya jabatan sebagai Komisaris, meskipun sebenarnya ini bukan kewenangan dia, dia gunakan betul secara maksimal kekuasaan yang dia pegang," ucapnya.
"Artinya memang manusia ini hanya disuruh untuk menjaga bagian ideologi dari BUMN dan mereka ini banyak disebar hanya untuk memata-matai musuh-musuh negara di bidang ideologi," tutup Rocky Gerung.***