Sapi yang dikembangkan oleh Mentan adalah sapi jenis Limosin dan Brahman, termasuk sapi lokal. Sapi di NTB ke depannya akan dikembangkan lebih kuat lagi.
Syahrul menambahkan bahwa panen pedet ini merupakan hasil IB program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) dalam rangka percepatan swasembada daging. Sehingga Indonesia ke depannya dapat mandiri daging sapi.
Baca Juga: Harry Maguire Diperbolehkan Pulang ke Inggris, Martha Kelner: Hukum di Sini Kurang Jelas
Jika program ini berhasil, maka kedepannya kebutuhan nasional terhadap daging sapi bisa dipasok dari NTB.
Panen pedet kali ini juga untuk memastikan potensi peternakan sapi di NTB sebagai kekuatan nasional. Sehingga peningkatan penyediaan daging melalui program Sikomandan berhasil diwujudkan.
Zulkieflimansyah, Gubernur NTB juga turut mengapresiasi program prioritas Mentan, yaitu program 1.000 desa sapi.
Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Terbaring Sakit, Warganet: Minta Doanya ke Jokowi Saja
Menurutnya, program tersebut sangat menopang Lombok Tengah yang telah disematkan sebagai Top Priority Destination karena dengan berkembangnya budidaya sapi dapat menambah keunikan destinasi.
Selain itu tentunya bisa dipastikan Presiden Joko Widodo akan sering berkunjung ke Lombok Tengah untuk melihat perkembangan budidaya sapi.
"Program 1.000 desa sapi sangat tepat untuk mengoptimalkan lahan-lahan tidur di NTB. Seluruh desa yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa siap mengembangkan program ini," kata Zulkieflimansyah.