"Partisipasi dan kolaborasi semua pihak terwujud dalam kemauan dan militansi menjalankan protokol kesehatan. Mayoritas individu Indonesia telah bergerak dengan kesadaran menaati protokol kesehatan, seperti memakai masker saat beraktivitas, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir," katanya.
Dia mengatakan dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat, Presiden Joko Widodo tetap berdiri di garis depan dan tak lelah-lelahnya mengingatkan dan mengajak seluruh elemen bangsa berkolaborasi menjadikan masker kebiasaan hidup untuk adaptasi di masa pandemi sebagai wujud dari disiplin nasional.
Baca Juga: Pansus 'Rajawali' Tuai Polemik, Bamsoet: Itu Demo Taruna-taruni STIN yang Selesai Pendidikan
"Kita juga bersyukur kepada Tuhan YME atas kesembuhan 158.405 pasien Covid-19 14 September 2020. Ayo bersama-sama terus memakai masker untuk melindungi diri kita semua, melindungi negeri kita tercinta, Republik Indonesia," katanya.
Diketahui sampai saat ini belum ada vaksin yang benar-benar ampuh untuk melawan Covid-19. Meski demikian penelitian vaksin terus berlangsung.
Seperti pemberitaan sebelumnya di PikiranRakyat-Bekasi.com setidaknya sudah ada vaksin yang dikembangkan dan sudah dilakukan uji coba yaitu vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac dari Tiongkok dan Vaksin AstraZeneca dari Universitas Oxford dan diprakarsai pendiri Microsoft Bill Gates.
Baca Juga: Tak Mau Kalah dari TikTok dan Instagram, YouTube Resmi Rilis Fitur Baru 'YouTube Shorts'
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Kusnandi Rusmil memberikan penjelasan perbedaan mendasar dari kedua vaksin tersebut.
Vaksin AstraZeneca dikembangkan dari dua virus hidup, yaitu adenovirus disuntikkan dengan Coronavirus. Sedangkan vaksin asal Sinovac, vaksin ini dikembangkan dari virus corona yang dimatikan, sehingga peluang untuk menyebabkan penyakit tersebut sangat kecil. Keduanya masih dalam uji coba.
"Mereka (Sinovac) sudah lakukan uji klinis (vaksin) fase I dan II. Kita tinggal lakukan lanjutan uji klinis fase III," ucapnya.