Atasi Belasan Ton Sampah Sisa Demo Tolak UU Ciptaker di Jakarta, DLH Turunkan 500 Personil

- 14 Oktober 2020, 16:09 WIB
Petugas membersihkan sisa batuan dan sampah usai aksi penolakan UU Ciptaker.
Petugas membersihkan sisa batuan dan sampah usai aksi penolakan UU Ciptaker. /Livia Kristianti/am//ANTARA

PR BEKASI - Aksi demonstrasi tolak UU Cipta Kerja yang dilakuakn pada Selasa, 13 Oktober 2020 kemarin menyisakan sampah yang berserakan.

Abainya para peserta aksi dalam menjaga kebersihan kini merepotkan para petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.

Tidak main-main, DLH menyebut sampah yang dikumpulkan mencapai hingga belasan ton.

Baca Juga: Viral Video Ambulans Ditembaki Gas Air Mata Oleh Polisi, Yusri Yunus Beberkan Kronologi Kejadiannya

Seperti dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih di Jakarta hari ini, Rabu, 14 Oktober 2020.

"Total sampah yang berhasil kami angkut 17.5 ton atau 47.43 meter kubik," kata Andono Seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dengan total sampah yang banyak tersebut, DLH DKI Jakarta menurunkan sekira 500 petugas untuk membersihkan jalan hingga sejumlah fasilitas umum.

Baca Juga: UU Ciptaker Atur Sertifikat Halal, MUI: Sangat Berbahaya, Ada Potensi Langgar Syariat Islam

Selain itu puluhan armada dengan rincian 12 unit penyapu jalan otomatis (road sweeper), 12 unit mobil pikap, 11 unit truk sampah anorganik, hingga 25 unit truk sampah jungkit.

Andono dalam penjelasannya mengatakan para petugas disebar ke berbagai lokasi yang menjadi konsentrasi sampah, seperti di Jalan Merdeka Barat sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Timur, Tugu Tani, sekitar Jalan Budi Kemuliaan, hingga Kawasan Simpang Senen.

"Petugas kami siapkan dengan 650 karung dan 250 sapu. Kami terus lakukan penanganan sampah sampai tuntas," kata Andono.

Baca Juga: 8 Aktivisnya Ditangkap Mabes Polri, : KAMI: Represif dan Tidak Mencerminkan Fungsi Polri

Diketahui unjuk rasa yang terjadi kemarin dihadiri oleh sejumlah Ormas, seperti Front Pembela Islam (FPI),  Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Persatuan Alumni (PA) 212 dan sejumlah ormas lainnya.

Aksi itu rencananya akan digelar pada sekitar Istana Negara, namun dijaga ketat oleh kepolisian agar tidak mendekati Istana, sehingga massa sempat berkumpul di sekitar Patung Kuda.

Diketahui belasan ribu personel diturunkan untuk menjaga aktivitas unjuk rasa itu yang kemudian waktu berakhir dengan kerusuhan dan bentrok antara sekelompok peserta aksi dengan aparat keamanan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah