Jokowi Tetapkan Cuti Bersama Akhir Pekan Depan, Tito Karnavian Tak Izinkan Ada acara Ramai-ramai

- 19 Oktober 2020, 15:32 WIB
Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian.
Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian. /ANTARA/HO-Puspen Kemendagri/am

Selain itu Tito juga meminta agar dapat menahan dari pergi ketempat hiburan, mengingat situasi di tengah pandemi memiliki risiko penularan di tempat kerumunan.

"Hal ini untuk keselamatan bapak, ibu, saudara-saudara sendiri bersama keluarga. Kita ingat klaster keluarga, satu terkena semua terkena, karena itu menahan diri untuk tidak berlibur ke tempat yang akan banyak kerumunan, seperti puncak (Jawa Barat) misalnya, atau di daerah Bandung, di pantai dan lain-lain," ujar Tito.

Baca Juga: Dituding Hidup Mewah karena Ajukan Mobil Dinas, Wakil Ketua KPK: Silakan Lihat Rumah Kontrakan Saya

Kemudian dalam penyambutan atau peringatan terhadap Maulid Nabi juga untuk saat ini diharapkan untuk tidak menimbulkan kerumunan yang dapat berdampak bagi banyak orang.

"Kegiatan tradisi dan budaya, kalau itu dilaksanakan, sebaiknya, bukan sebaiknya, bagusnya, memang tanpa ada kerumunan. Sekali lagi, bukan tidak menghormati tradisi itu, tetapi ini situasinya berbeda, pandemi COVID-19, jangan sampai kita menjadi korban, saudara kita menjadi korban," ucap Tito.

Tidak lupa Tito mengingatkan dan menekankan kembali untuk bersama-sama dapat melaksanakan protokol kesehatan serta meminta agar kepala daerah dapat berkoordinasi dengan titik pusat keramaian agar tidak terjadi kerumunan.

Baca Juga: Dua Anggota TNI Terindikasi LGBT Terkena HIV/AIDS

"Kemudian tolong juga protokol kesehatan, pasang masker, jaga jarak, cuci tangan, ini betul-betul harus diterapkan. Kerawanan mungkin akan terjadi di tempat-tempat wisata, karena itu, tempat-tempat wisata ini harus betul-betul dibicarakan oleh kepala daerah, dengan forkopimda, pengelola tempat wisata akan tidak terjadi kerumunan masif," katanya.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah