Milad Muhammadiyah Ke 108, Haedar Nashir: Jika Tak Bisa Beri Solusi, Setidaknya Jangan Bikin Masalah

- 16 November 2020, 17:33 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berbicara dalam konferensi pers secara virtual memperingati Milad Ke-108 Muhammadiyah di Jakarta, Senin, 16 November 2020.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berbicara dalam konferensi pers secara virtual memperingati Milad Ke-108 Muhammadiyah di Jakarta, Senin, 16 November 2020. /Katriana/

PR BEKASI - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak semua elemen masyarakat hingga tokoh agama tanpa terkecuali, untuk menjadi aktor dalam memberikan solusi atas masalah pandemi Covid-19 yang masih menjamur di Indonesia.

Ajakan itu disampaikan langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, saat jumpa pers persiapan Milad Muhammadiyah ke-108, Senin, 16 November 2020.

"Bagi semua pihak, Muhammadiyah ingin mengajak bahwa kita harus menjadi aktor pelaku yang memberi solusi dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujar Haedar Nashir, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Muhammadiyah.

Baca Juga: Respons Kemarahan Nakes, Henry Subiakto: Hidup di Negeri Ini Kesabaran Kita Sering Diuji

Ia berharap, semua pihak untuk tidak melakukan hal-hal yang kontraproduktif terhadap upaya bersama menekan penularan virus Covid-19 di Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan.

Muhammadiyah, kata Haedar, sejak awal berkomitmen mengentaskan pandemi Covid-19 dengan membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), dan seluruh komponen gerakannya melakukan segala usaha agar bisa keluar dari jerat wabah Covid-19.

Atas dasar itu, lanjut dia, mengingat wabah Covid-19 belum berakhir, maka semua pihak diharapkan memberikan solusi bukan justru berperilaku sebaliknya alias abai terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga: Masyarakat Gerah Banjir Sering Terjadi, Komunitas Save Kali Cikarang Sambut Baik Rencana Pemkab

"Setidak-tidaknya, kalau di antara masyarakat itu tidak bisa memberi solusi, itu dia atau siapapun dia, atau kita semua itu jangan sampai membikin masalah," katanya.

Haedar menghimbau agar semua tokoh tetap memberikan teladan yang terbaik. Mengerahkan massa di momen pandemi justru tidak mencerminkan inti ajaran Islam.

"Maka komitmen Muhammadiyah di bidang kesehatan adalah tetap menjaga pandangan dan nilai-nilai kesehatan itu menjadi alam pikiran masyarakat. Jika Muhammadiyah menyuarakan agar masyarakat, umat, bangsa untuk tetap patuh, juga sebagai panggilan ke-Islaman, dakwah dan keagamaan untuk hifzun nafs (menjaga kehidupan)," tuturnya.

Baca Juga: Kritik Penanganan Pandemi di Indonesia, dr. Tirta: Taiwan Belum Ada Vaksin, 200 Hari Terkontrol

"Jika bulan ini kita memperingati nabi agung Muhammad, nabi kita adalah nabi yang uswah hasanah. Jika kita mengaku sebagai pengikut nabi, maka tunjukkan, buktikan, dan wujudkan uswah hasanah itu termasuk dalam keagamaan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kalau ada sebagian dari warga, atau umat kita yang tidak memberikan contoh, maka berilah contoh oleh Muhammadiyah," sambungnya.

Senada dengan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, dia juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 untuk tegas menegur pihak-pihak yang melakukan pengumpulan massa di tengah pandemi.

Termasuk, kegiatan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang kerap mengundang kerumunan massa.

Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Sesali Terjadinya Pelanggaran Protokol Kesehatan di Acara HRS

"Aparatur pemerintah, khususnya Satgas Covid-19, seharusnya berani menegur dan menertibkan semua acara yang tidak mematuhi protokol, termasuk acara Habib Rizieq Shihab," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama Haedar turut menyampaikan bahwa mematuhi protokol kesehatan di dalam masa bahaya pandemi adalah inti ajaran Islam.

"Menjaga satu nyawa sama dengan menjaga seluruh nyawa manusia, mengabaikannya berarti mengabaikan seluruh jiwa manusia. Sikap Muhammadiyah seperti ini murni pandangan keagamaan yang bersandar pada ilmu pengetahuan agar kita segera keluar dari pandemic Covid-19. Karena itu jangan pernah longgar," ucapnya.

Baca Juga: Israel Bangun Permukiman Ilegal Baru di Jerusalem Timur, Peluang Palestina Merdeka Semakin Sulit

Di samping itu, melalui akun Twitter Muhammadiyah, pihaknya menjelaskan mengenai dakwah yang mereka junjung.

"Dakwah adalah menyebarkan nilai-nilai Islam dan mewujudkannya dalam kehidupan sehingga membawa rahmat. Tajdid memberikan pembaruan sehingga umat dan bangsa makin hari kehidupannya makin baik." kata akun @Muhammadiyah.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah