Baru Ngutang ke Australia, Ngutang Lagi ke Jerman, Fadli Zon Sebut Sri Mulyani Tukang Utang Keliling

- 19 November 2020, 10:49 WIB
Fadli Zon (kiri) yang sebut Sri Mulyani (kanan) sebagai tukang utang keliling.
Fadli Zon (kiri) yang sebut Sri Mulyani (kanan) sebagai tukang utang keliling. /Kolase dari YouTube Fadli Zon Official dan Instagram kemenkeuri

Pinjaman ini diberikan Jerman untuk mendukung Indonesia mengatasi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini nyatanya kasus penularan virus tersebut masih meningkat di tanah air.

Dukungan lain yang diberikan Pemerintah Jerman kepada Indonesia untuk mengatasi pandemi ini yaitu dengan menyediakan peralatan medis hingga bantuan terarah untuk kelompok rentan.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Penanganan Covid-19 Sudah Inkonsistensi Sejak Awal: Mulai dari Para Pejabatnya

Selain itu, Jerman juga mendukung perluasan rumah sakit pendidikan di dua wilayah, yaitu Makassar dan Malang.

Perlu diketahui, sebelumnya Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan, uang pinjaman tersebut diberikan lantaran Indonesia dinilai memiliki ketahanan dan proses pemulihan yang cenderung cepat pada masa pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menegaskan bahwa pinjaman dari Pemerintah Australia tersebut merupakan dukungan yang memberi ruang bagi pemerintah untuk melakukan manuver kebijakan dalam penanganan pandemi.

Baca Juga: Fadli Sebut Harusnya Para Menteri yang Dipidanakan Bukan Anies, Dany: Gubernur Kalo Dijewer ya Wajar

Pinjaman tersebut harus dilunasi kembali kepada Pemerintah Australia dalam jangka waktu 15 tahun. Pinjaman dari Pemerintah Australia itu juga untuk mendukung program yang dipimpin oleh Bank Pembangunan Asia (ADB), yakni Covid-19 Active Response and Expenditure Program.

Dengan pinjaman yang datang dari Jerman dan Australia tersebut, total tambahan utang Indonesia dalam dua minggu terakhir ini berarti sekitar Rp24,1 triliun.

Padahal, baru saja Pemerintah Indonesia membenarkan bahwa Indonesia masuk pada resesi dimana ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 yang diyakini akan berlanjut hingga kuartal IV-2020.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah