Penyebaran Paham Radikal di Media Sosial, BNPT Minta Masyarakat Waspadai Konten Berbahaya

- 26 November 2020, 09:58 WIB
Ilustrasi seruan untuk menghentikan aksi teror dan paham radikal terorisme.
Ilustrasi seruan untuk menghentikan aksi teror dan paham radikal terorisme. /MIH83/PIXABAY

PR BEKASI - Media sosial nyatanya selalu menjadi penyedia segala macam informasi dan untuk mengetahui aktivitas pengguna. Namun, hal ini kerap kali dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Salah satunya mengenai paham radikal terorisme.

Dengan medium semacam unggahan video, foto, maupun artikel, penyebar paham terorisme acapkali berhasil menjaring simpatisan.

Terkait hal itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, meminta masyarakat mewaspadai penyebarluasan ideologi tersebut yang banyak disusupkan di tengah konten di media sosial.

Baca Juga: Jadi Tersangka, KPK Ternyata Sudah Endus Pergerakan Edhy Prabowo sejak Agustus 2020

"Di tengah aktivitas yang lebih banyak dilakukan karena pandemi, tentu kita merasa bosan dan akan banyak bermain-main media sosial. Di sini kami ingin mengingatkan, waspada terhadap konten-konten yang bermuatan ideologi radikal," kata Boy Rafli, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 2 November 2020.

Hal tersebut disampaikan Boy Rafli saat menerima piagam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) atas keberhasilan memecahkan rekor perolehan karya terbanyak di lomba video pendek tahun 2020, di Jakarta, Rabu, 25 November 2020.

Rekor MURI itu diserahkan oleh Senior Manajer MURI Jusuf Ngadri. Turut serta menerima piagam rekor adalah Gubernur DKI Jakarta selaku pendukung program, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DKI Jakarta.

Baca Juga: KPK Tangkap Edhy Prabowo Cs, Refly Harun: Saya Tidak Pernah Mendengar Istri Dibiayai oleh Negara

Lomba video pendek merupakan bagian dari program Pelibatan Pelajar SMA dan Sederajat dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan BNPT bersama 32 FKPT se-Indonesia. Tahun ini secara keseluruhan berhasil dihimpun 1.079 video karya pelajar, 851 di antaranya berasal dari pelajar-pelajar di DKI Jakarta.

"Termasuk kepada adik-adik pelajar, kami ingatkan bahwa ideologi radikal dalam bentuk konten tidak hanya yang sifatnya menggambarkan kekerasan. Banyak informasi yang arahnya mendegradasi nasionalisme, mendorong kebencian kepada sesama, itu juga bentuk ideologi radikal yang harus dihindari," kata Boy Rafli.

Melalui lomba video pendek, kata Boy Rafli, BNPT dan FKPT ingin menggiring pelajar dan generasi muda pada pemanfaatan gawai yang dimilikinya secara positif.

Baca Juga: Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi Musnahkan Rokok dan Liquid Ilegal Senilai Ratusan Juta Rupiah

Dalam prosesnya, kata dia, pelibatan pelajar dalam pencegahan terorisme tidak hanya diisi dengan lomba, melainkan juga pelatihan teknis pembuatan video dengan baik dan benar.

Mantan Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri itu juga mengatakan, keikutsertaan pelajar pada lomba video pendek juga wujud konkret keterlibatan dalam pencegahan terorisme.

"Karya video yang adik-adik hasilnya diunggah di media sosial, akan dinikmati masyarakat luas sebagai materi kontrapropaganda terhadap ideologi radikal terorisme," katanya.

Baca Juga: Miliki Aquatic Center Terbaik Ketiga di Indonesia, Atlet Renang Jabar Jalani TC di Bekasi

Boy Rafli juga mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme. Dia menegaskan, aparatur pemerintah serta TNI dan Polri tidak akan tuntas mengatasi permasalahan terorisme tanpa adanya keterlibatan masyarakat.

"Dengan bersama-sama saya yakin kita akan bisa merasakan kedamaian di Indonesia." kata Boy Rafli.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah