Kurikulum Baru Hilangkan Sejarah, FSGI: Guru dan Siswa Jadi Kelinci Percobaan Nadiem Makarim

- 19 September 2020, 14:14 WIB
Kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
Kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. /ANTARA

Baca Juga: Bintang Timnas Lebanon Mohamed Atwi Tewas Usai Terkena Peluru Nyasar di Kepalanya 

Satriawan juga menilai perubahan kurikulum tersebut ibarat menjadikan guru dan murid sebagai kelinci percobaan.

"Ini sama saja menjadikan guru dan siswa sebagai kelinci percobaan," ujar Satriwan.

Satriwan juga menilai, jika benar draf yang beredar tersebut dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), draf tersebut terkesan dibuat dengan tergesa-gesa karena kurikulum 2013 sesungguhnya baru di revisi pada tahun 2016 lalu.

"Ini kesannya tergesa-gesa, karena kurikulum 2013 itu baru berjalan 4 tahun. Kurikulum 2013 itu baru saja direvisi di tahun 2016. Artinya usianya baru 4 tahun. Bahkan banyak sekolah yang baru menerapkan kurikulum 2013 itu di tahun 2019-2020," tutur Satriwan.

Baca Juga: Anak Buah Anies Baswedan Terserang Covid-19, Tujuh Kantor Pemprov Jakarta Ditutup 

Terlebih lagi penyusunan perubahan kurikulum baru ini sama sekali tidak mengajak para pemangku kepentingan. Baik itu guru, orang tua, dan tokoh masyarakat.

Padahal, tahun 2011 lalu, untuk menyusun kurikulum 2013, Kemendikbud mengajak partisipasi publik.

"Bahkan, senior-senior wartawan sendiri sampai turun gunung, yang ikut mendiskusikan perubahan kurikulum zaman itu. Seperti Gunawan Muhammad, ada Romo Magnis Suseno, dan tokoh-tokoh nasional lain," ujar Satriwan.

Satriwan juga menambahkan, jika menilik pernyataan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim beberapa waktu lalu, seharusnya masih ada waktu beberapa bulan ke depan untuk penyusunan draf kurikulum dengan melibatkan para pemangku kepentingan.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah