Nasabah Cemaskan Dana Miliknya di Tiga Bank Syariah BUMN Usai Dimerger, Begini Penjelasan Pihak Bank

- 2 Februari 2021, 17:27 WIB
Ilustrasi logo Bank Syariah Indonesia, hasil merger 3 bank BUMN syariah.
Ilustrasi logo Bank Syariah Indonesia, hasil merger 3 bank BUMN syariah. /PMJ News

PR BEKASI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 1 Februari 2021 telah meresmikan berdirinya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Peresmian tersebut menyusul laporan terkait merger tiga bank syariah yang ada di Indonesia beberapa waktu lalu.

Diketahui bahwa berdirinya Bank Syariah Indonesia merupakan merger tiga bank syariah BUMN di antaranya Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan BRI Syariah.

Diawali dengan piloting atau uji coba awal yang melibatkan tiga kantor cabang dari bank yang berbeda.

Baca Juga: Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Vaksinasi Covid-19, Pemerintah Israel Akan Kirim 5.000 Dosis ke Palestina 

Tiga cabang pilot tersebut yakni Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Hasanudin (eks Bank Syariah Mandiri), Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat (eks BNI Syariah), dan Bank Syariah Indonesia KC Tangerang BSD City (eks BRI Syariah).

Namun, meleburnya tiga bank syariah BUMN itu tentu menyisakan pertanyaan yang menjadi kekhawatiran nasabah.

Sementara itu, salah satu kebijakan terkait layanan di masa transisi mulai berlaku pada sejak Senin, 1 Februari 2021.

Seperti dikutip dari laman resmi PT Bank BRISyariah Tbk selaku bank yang menerima penggabungan (survivor entity) menjelaskan pihak bank memastikan dana nasabah akan terjamin aman usai proses merger tersebut.

Baca Juga: Soroti Isu Kudeta Partai Demokrat, Guntur Romli: Ini Bukan Cuma Karakter Baper tapi Potensi Jadi Orang Tiran 

"Seluruh operasional dan layanan untuk nasabah berjalan seperti biasa dan tetap optimal. Nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa. Dana nasabah tetap aman terjaga dan dijamin," kata pihak BRISyariah, dikutip oleh Piliranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 2 Februari 2021.

Sementara itu, terkait proses transisi dana atau transaksi nasabah dari bank asalnya ke bank hasil merger akan diumumkan segera apabila ada perubahan operasional dan layanan terkait proses peralihan ke BSI.

"Kami pastikan dalam proses peralihan ini kenyamanan Anda akan menjadi prioritas dan seluruh dana serta data Anda tetap aman terjaga dan dijamin sesuai dengan regulasi yang berlaku," katanya, menambahkan.

Adapun mengenai kartu debit hingga buku tabungan nasabah dipastikan tidak akan ada perubahan.

Baca Juga: Telah Berdamai dengan Rizky Febian Soal Harta Warisan Lina, Teddy: Dari Dulu Saya Gak Pernah Minta ke Orang 

Nasabah masih bisa memakai kartu debit dan buku tabungan yang sama meski sudah berbentuk BSI. Dimungkinkan bakal ada perubahan, namun secara bertahap.

"Nasabah tidak perlu melakukan penggantian kartu debit, buku tabungan, dan Hasanah Card pada tanggal efektif merger. Penggantian item-item tersebut akan dilakukan secara bertahap," katanya.

"Seluruh kartu debit dari ketiga bank dan Hasanah Card yang dimiliki saat ini masih dapat digunakan," katanya, melanjutkan.

Bagi nasabah yang rekeningnya berada di kantor cabang pilot hanya dapat melakukan migrasi rekening dan kartu debit di salah satu dari tiga kantor cabang pilot di atas.

Baca Juga: Dituduh Memanfaatkan Betrand Peto, Sarwendah: Kami Tak Pernah Mengambil Sepeser pun Penghasilan Anak-anak  

Sementara bagi nasabah cabang lainnya masih tetap dapat menggunakan kartu yang dimiliki saat ini sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang pilot yang sudah terintegrasi.

"Kami akan informasikan nasabah lebih lanjut mengenai hal ini," katanya menjelaskan.

Pihak bank juga memastikan untuk uang elektronik berbasis kartu seperti e-Money, Tapcash, dan Brizzi masih dapat digunakan. Tidak akan ada perubahan saldo dan cara pengisian saldo.

"Tidak ada perubahan pada posisi saldo terakhir maupun cara cek saldo dan cara pengisian saldo uang elektronik hingga ada informasi berikutnya," katanya.

Baca Juga: Sentil AHY Soal Isu Kudeta, Teddy Gusnaidi: Jadi Politisi Jangan Cengeng, Partai Bukan Perusahaan Keluarga!  

Hasanah Card juga masih dapat digunakan untuk transaksi hingga nasabah menerima Kartu Pembiayaan baru dari Bank Syariah Indonesia.

Selanjutnya, mengenai rekening tabungan nasabah juga dipastikan aman dan masih dapat digunakan.

Demikian pula dengan deposito masih berlaku sampai dengan jatuh tempo.

"Untuk proses migrasi akan diinformasikan lebih lanjut," katanya.

Adapun terkait bilyet cek dan giro juga dipastikan masih bisa digunakan usai merger.

Baca Juga: Cek Fakta: 13 Biaya Sanksi Tilang Baru Ini Dikabarkan Akan Dijalankan di Era Listyo Sigit 

"Giro yang dimiliki saat ini masih bisa digunakan, bagi nasabah di tiga cabang integrasi di atas dapat melakukan migrasi rekening Giro dan menutup rekening lamanya, kecuali giro yang terafiliasi dengan rekening pembiayaan," katanya.

"Cek dan Bilyet Giro (BG) masih dapat digunakan sampai dengan buku habis atau rekening ditutup dalam rangka proses migrasi," katanya menambahkan.

Untuk transaksi di ATM, nasabah disarankan tetap menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank selama proses integrasi masih berjalan.

Namun, nasabah tetap dapat menggunakan ATM dari jaringan ATM yang bekerjasama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.

Baca Juga: Minta Jokowi Abaikan 'Drama' Demokrat dan AHY, Hanura: Biarkan Mereka Main Sinetron Politik 

Untuk layanan mobile banking dan internet banking dari masing-masing bank tetap dapat digunakan dan diakses oleh nasabah sampai dengan informasi selanjutnya.

Selain itu, terkait layanan pembiayaan untuk nasabah juga tetap berjalan seperti biasa dan tetap optimal.

Untuk pengajuan pembiayaan baru dapat diajukan ke cabang Bank Syariah Indonesia  terdekat.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x