Hampir Sepakan Baku Artileri dan Roket, Azerbaijan dan Armenia Saling Tuduh Serang Warga Sipil

5 Oktober 2020, 11:17 WIB
Ilustrasi: Bendera Armenia (kiri) dan Azerbaijan. /In Home Land Security/

PR BEKASI – Pasukan Azerbaijan dan Armenia saling baku roket dan artileri berat. Kedua negara ini juga saling menuduh menargetkan wilayah sipil saat pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan semakin intensif.

Kementerian luar negeri Azerbaijan mengatakan pada Minggu, 4 Oktober 2020 seorang warga sipil tewas dan empat lainnya cedera dalam serangan roket Armenia di Ganja, dan Baku mengancam akan membalas dengan menghancurkan target militer di wilayah Armenia.

Armenia membantah telah mengarahkan tembakan apapun ke Azerbaijan, pemimpin Nagorno-Karabakh mengatakan pasukannya telah menargetkan pangkalan udara militer di Ganja tetapi kemudian berhenti menembak untuk menghindari korban sipil.

Baca Juga: Hasil Racikan Holding BUMN Farmasi, Obat Penanganan Covid-19 Siap Digunakan

Dalam pernyataan yang diunggah di situsnya, kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan Ganja dan beberapa daerah sipil lainnya diserang menggunakan roket dan artileri.

"Azerbaijan akan menghancurkan target militer langsung di dalam Armenia dari mana penembakan pusat penduduknya terjadi," kata ajudan presiden Hikmet Hajiyev, menambahkan bahwa ada korban sipil di Beylagan, yang berbatasan dengan Nagorno-Karabakh, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, Senin, 5 Oktober 2020.

Sebelumnya, para pejabat Armenia mengatakan kota utama Stepanakert di Nagorno-Karabakh, yang telah ditembaki sejak Jumat, 2 oktober 2020 kembali dibombardir hebat sejak Minggu pagi.

Baca Juga: Keberpihakan RUU Ciptaker Dipertanyakan, Pakar Politik: ‘Menginjak’ Asas Keadilan Jika Disahkan

Sirine serangan udara meraung di seluruh kota ini saat rentetan roket dan mortir pasukan Azerbaijan menghujani, gedung-gedung di pusat kota tersebut dilaporkan rusak parah.

Otoritas Azerbaijan mengatakan mereka telah mengambil tindakan pembalasan setelah tembakan roket dari Stepanakert.

Secara terpisah, kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan angkatan bersenjata Armenia menembakkan roket ke kota Terter dan Horadiz di wilayah Fizuli.

Baca Juga: Tolak Mogok Kerja Nasional, Empat Serikat Buruh Akan Tempuh Jalur Berbeda demi Jegal RUU Cipta Kerja

Pada Minggu malam, ajudan presiden Azeri Hikmet Hajiyev mengatakan pasukan Armenia telah melancarkan serangan rudal terhadap kota industri Mingachevir.

"Mingachevir menjadi tempat penampungan air dan pembangkit listrik utama. Ekspresi putus asa yang biadab," kata Hajiyev di Twitter.

Pejabat pertahanan di Nagorno-Karabakh membantah telah menargetkan kota tersebut.

Baca Juga: Masih di Bawah 'Jajahan' Prancis, Wilayah yang Banyak Dihuni Keturunan Indonesia Tolak Merdeka 

Sementara itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan di Twitter bahwa pasukannya telah merebut kota Jabrail dan beberapa desa yang jika dikonfirmasi akan menjadi kemajuan yang signifikan bagi Azerbaijan di tepi selatan Nagorno-Karabakh.

Juru bicara kementerian pertahanan Armenia, Shushan Stepanyan menolak klaim itu sebagai pemalsuan keterangan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu pada Minggu malam, Aliyev menuntut Armenia menetapkan jadwal untuk mundur dari Nagorno-Karabakh dan mengatakan Azerbaijan tidak akan menghentikan aksi militer sampai itu terjadi.

Baca Juga: TNI Rayakan HUT ke-75, Pengamat Militer: Kuasai Senjata Biologi dan Pertahanan Negara

"Azerbaijan punya satu syarat, itu adalah pembebasan wilayahnya. Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan. Kita harus kembali dan kita akan kembali." ujarnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler